Suara.com - Pemerintah China menggelontorkan dana hingga triliunan rupiah mensukseskan program vaksinasi COVID-19.
Badan Pengamanan Perawatan Kesehatan Nasional China (NHSA) mengatakan, angka tersebut masih berada dalam batas kemampuan dana asuransi yang dialokasikan oleh negara.
Lembaga tersebut mencatat sekitar 3,2 miliar dosis vaksin yang sampai saat ini telah disuntikkan kepada warga China daratan.
China meluncurkan program vaksinasi gratis untuk masyarakat dalam upaya memerangi COVID-19 sejak Februari 2021.
Baca Juga: Update 8 April: Positif Covid-19 Indonesia Tambah 1.755 Orang, 47 Jiwa Meninggal
Hampir seluruh biaya pembelian dan penyuntikan vaksin ditanggung oleh dana asuransi negara dan anggaran belanja pemerintah setempat.
Pemerintah pusat China juga meminta pemerintah daerah untuk menurunkan biaya tes PCR hingga menjadi kurang dari 28 yuan (Rp63 ribu) sekali tes.
Jika satu kelompok tes yang terdiri dari 10 orang biayanya tidak boleh lebih dari 8 yuan (Rp18 ribu) per orang, demikian surat edaran bersama yang dikeluarkan oleh NHSA dan Satuan Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Dewan Negara yang tersebar di media-media setempat.
Setiap ada kasus baru, otoritas China mewajibkan tes PCR secara massal di satu kawasan permukiman.
Dalam tes massal tersebut biasanya satu botol reagen digunakan untuk lima hingga sepuluh orang. Tes massal tersebut digelar secara cuma-cuma.
Baca Juga: Beda dengan Varian XE, WHO Temukan Varian XD Justru Lebih Tidak Menular dari Lainnya!
Namun jika dilakukan tes mandiri di beberapa tempat yang tersebar di pusat-pusat keramaian dikenakan tarif mulai dari 35 yuan (Rp79 ribu) untuk satu kali tes. [ANTARA]