Suara.com - Pada kebanyakan orang, virus corona Covid-19 hanya menyebabkan infeksi ringan dengan gejala menyerupai pilek. Tapi, virus corona Covid-19 ini telah terbukti menyebabkan efek berkepanjangan pada beberapa orang.
Kini, para ahli telah memperingatkan ada risiko yang lebih besar seseorang mengalami pendarahan dalam 2 bulan setelah terinfeksi virus corona Covid-19.
Para peneliti dari Swedia menemukan ada risiko pasien mengembangkan berbagai komplikasi pembuluh darah setelah infeksi virus corona Covid-19.
Komplikasi pembuluh darah ini termasuk risiko trombosis vena dalam yang lebih besar hingga tiga bulan pasca infeksi dan pembekuan darah di paru-paru hingga enam bulan kemudian.
Baca Juga: Ada Kabar Kurang Enak dari FDA: Vaksin Covid-19 Saat Ini Tidak Ampuh Lawan Omicron Siluman
Penemuan yang diterbitkan di BMJ, menggarisbawahi pentingnya vaksinasi untuk memberikan perlindungan terhadap risiko yang ditimbulkan setelah vaksinasi.
Para ahli menemukan pasien virus corona Covid-19 yang tidak dirawat di rumah sakit pun bisa berisiko terkena deep vein thrombosis (DVT) dan emboli paru.
DVT adalah suatu kondisi di mana gumpalan darah berkembang di vena dalam, paling sering di ekstremitas bawah.
Emboli paru terjadi ketika bagian dari bekuan darah pecah dan berjalan ke paru-paru, yang berpotensi mengancam nyawa.
"Temuan kami bisa dibilang mendukung tromboprofilaksis untuk menghindari kejadian trombotik, terutama untuk pasien berisiko tinggi dan memperkuat pentingnya vaksinasi terhadap virus corona Covid-19," kata ahli dikutip dari Express.
Baca Juga: FDA Izinkan Pemberian Vaksin Booster Dosis Kedua: Simak Fungsi Hingga Peruntukannya
Kemungkinan mendapatkan gumpalan darah ditemukan lebih tinggi pada gelombang pertama pandemi virus corona Covid-19.
Hal ini menunjukkan perbaikan dalam pengobatan dan cakupan vaksin yang luas untuk mengurangi dampaknya.
Dalam editorial terkait, para peneliti di University of Glasgow melihat prospek banyak pemerintah menghapus pembatasan dan mengalihkan fokus mereka ke prinsip hidup berdampingan dengan virus corona.
Mereka menambahkan penelitian ini mengingatkan perlunya tetap waspada terhadap komplikasi yang terkait dengan infeksi SARS-CoV-2, bahkan infeksi ringan sekalipun. Komplikasinya termasuk tromboemboli.
Diperkirakan ada risiko pembekuan darah yang lebih tinggi setelah seseorang terinfeksi virus corona Covid-19, karena respons peradangan masif yang dapat terjadi pada beberapa pasien.
Guna mengumpulkan temuan ini, para peneliti melacak kesehatan lebih dari satu juta orang yang dites positif Covid-19 antara Februari 2020 dan Mei 2021 di Swedia.
Kemudian, mereka membandingkannya dengan empat juta orang dengan usia dan jenis kelamin yang sama tanpa tes positif Covid-19.
Setelah terinfeksi virus corona, mereka menemukan peningkatan risiko pembekuan darah di kaki, gumpalan darah di paru-paru dan pendarahan internal.