Suara.com - Peningkatan lemak dalam darah ternyata dapat menyebabkan dampak yang sangat buruk bagi kesehatan kita, tidak hanya sekadar obesitas.
Sebuah studi baru menjelaskan bahwa lemak dalam darah memicu stres ektra pada sel-sel otot, menyebabkan kerusakan pada stuktur dan fungsi otot, lapor Science Alert.
Tak hanya itu, stres pada sel ini memberi sinyal yang dapat diteruskan ke sel lain dan menyebabkan lebih banyak kerusakan sel otot.
Sinyal berbentuk molekul yang disebut ceramides ini sebenarnya bertugas mengurangi stres pada sel. Tetapi pada penyakit metabolik seperti diabete tipe 2, ceramides dapat membunuh sel dan membuat gejala penyakit lebih parah.
Penemuan ini bisa menjadi penjelasan mengapa penderita obesitas terus mengalami komplikasi kesehatan, seperti diabetes.
![Ilustrasi obesitas. [unsplash]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/09/09/19283-ilustrasi-obesitas-unsplash.jpg)
"Meski penelitian ini pada tahap awal, penemuan kami dapat membentuk dasar terapi baru atau pendekatan terapeutik untuk mencegah penyakit kardiovaskular dan metabolisme," jelas ahli fisiologi molekuler Lee Roberts dari Universitas Leeds, Inggris.
Menurutnya, dalam kasus ini cara mencegah penyakit adalah dengan meblokir ceramide.
Roberts mengakui bahwa perlu penelitian lebih lanjut untuk memahami apa arti penyebaran ceramide ke sel lain di dalam tubuh sehingga bisa merusak tubuh.
"Kami berharap hasil penelitian kami di sini membuka jalan baru untuk penelitian baru demi membantu mengatasi kekhawatiran yang berkembang ini," tandas Roberts.
Baca Juga: Kurang Tidur Dapat Meningkatkan Lemak Tidak Sehat, Berikut Penjelasan Studi