Defisit tidur mungkin diabaikan atau ditutupi dengan meminum kafein. Namun, ini tetap tanda burnout.
"Terutama jika Anda mendapati diri Anda terlalu banyak tidur di sekolah atau sedang bekerja," imbuhnya.
4. Minum atau menggunakan obat-obatan lebih dari biasanya
Seperti kafein, alkohol, dan obat-obatan lain dapat digunakan untuk 'menutupi' beberapa perilaku terkait burnout yang mendasari.
"Apa pun yang Anda lakukan untuk menutupi burnout Anda bisa menjadi tanda peringatan," ujar Rodney.
5. Kehilangan kegembiraan
Lockdown selama era pandemi membuat semua orang sulit untuk bersosialisasi dan beberapa orang mungkin terus terhindar dari apa yang membuatnya bahagia.
Bila mengalami lima gejala tersebut, Rodney menyarankan untuk segera mengatasinya daripada membiarkan burnout mencapai titik kritis.
"Tidak berarti Anda membutuhkan obat, mungkin hanya seseorang untuk membantu memproses emosi itu. Ini adalah waktu yang tepat untuk mencari bantuan," tandas Rodney.
Baca Juga: Emiten Andalan Lo Kheng Hong Kehilangan Untung Saat Pandemi Kian Membaik