Suara.com - Marshel Widianto mengaku membeli konten pornografi berupa video dan foto porno milik Dea OnlyFans untuk membantu finansial. Di sisi lain, sang komedian juga mengaku penasaran dan hanya menggunakannya sebagai konsumsi pribadi.
"Kalau, misalnya, lu tanya kenapa lu beli? Ya karena memang gue penasaran juga, kalau gue ngasih uang doang, dia takutnya tersinggung akhirnya tuker konten, dia kasih gue konten, gue kasih dia uang," kata Marshel usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro jaya, Kamis (7/4/2022).
Pria 25 tahun ini mengirim uang sebesar Rp1,4 juta dan mendapat akses menonton 76 video dan foto pornografi di akun Google Drive Dea OnlyFans.
Terlepas dari kasus Marshel dan Dea, kita juga perlu mengetahui dampak buruk menonton video pornografi.
Baca Juga: Beli Konten Porno Demi Bantu Dea Onlyfans, Marshel Widianto Dihadiahi Arief Muhammad Vespa
Jutaan orang di seluruh dunia menonton tayangan pornografi. Meski banyak yang mengonsumsinya, bukan berarti perilaku ini menyehatkan.
Politisi di Utah menganggap pornografi dengan label bahaya kesehatan masyarakat, kata BBC.
Menurut penelitian tahun 2014, menonton tayangan porno dapat mengecilkan bagian otak yang terkait dengan kesenangan.
Bagian otak bernama striatum yang bertugas membentuk sistem penghargaan terlihat lebih kecil pada peserta studi yang banyak menonton video porno.
Di tambah lagi, laman The Reward Foundation, menjelaskan bahwa perubahan fisik paling mengkhawatirkan pada pria, terutama di bawah 40 tahun, adalah disfungsi ereksi.
Baca Juga: Marshel Widianto Ungkap Awal Perkenalan dengan Dea OnlyFans hingga Beli Konten Porno
Kondisi ini umumnya terjadi ketika mereka mencoba melakukan hubungan intim dengan pasangan, bukan saat menonton tayangan porno. Namun, ini terjadi pada mereka yang sudah menjadi pecandu.
"(Pecandu porno) dibandingkan dengan sukarelawan yang sehat secara signifikan lebih kesulitan bergairah dan juga sulit untuk ereksi saat berhubungan intim," jelas peneliti utama Universitas Cambridge, Valerie Voon.
Pada akhirnya, kondisi ini dapat memengaruhi hubungannya dengan pasangan. Misalnya, membuat pria malu dan kecewa atau merasa gagal karena tidak dapat berhubungan intim dengan pasangan.