Suara.com - Sebuah data terbaru yeng terbit di British Medical Journal pada Kamis (31/3/2022) pekan lalu, menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 juga mengalami peningkatan risiko pembekuan darah.
Dalam data ini dijelaskan bahwa pernah terinfeksi virus corona berarti berisiko 5 kali lipat mengalami trombosis vena (DVT) dan 33 kali lipat mengalami penyumbatan darah di paru-paru dalam 30 hari setelah terinfeksi.
Penelitian sebelumnya memang sudah menunjukkan bahwa tertular SARS-CoV-2 dikaitkan dengan peningkatan risiko pembekuan darah. Tetapi belum jelas berapa lama risiko tetap ada dan apakah infeksi ringan juga berisiko.
Secara keseluruhan, peneliti Anne-Marie Fors Connolly dari Universitas Ume, Swedia, mengidentifikasi:
Baca Juga: 4 Penyebab Batuk Masih Menyerang Meski Sudah Negatif Covid-19
- peningkatan 33 kali lipat dalam risiko emboli paru atau penyumbatan pembuluh darah di paru-paru selama enam bulan setelah terinfeksi
- peningkatan 5 kali lipat peningkatan risiko deep vein thrombosis (DVT) atau trombosis vena selama 2 hingga 3 bulan setelah terinfeksi
- hampir 2 kali lipat peningkatan risiko pendarahan dalam 30 hari setelah terinfeksi Covid-19
Meski risiko tertinggi tetap pada pasien dengan Covid-19 parah, orang yang mengalami infeksi ringan juga memiliki risiko DVT sebanyak 3 kali lipat dan 7 kali lipat untuk emboli paru.
Tidak ada peningkatan risiko perdarahan yang ditemukan pada mereka yang mengalami infeksi ringan, lapor The Guardian.
"Emboli paru bisa berakibat fatal, jadi penting untuk mewaspadai (risiko ini)," kata Connolly.
Ia menambahkan, "jika tiba-tiba sesak napas, dan tidak hilang, (dan) Anda pernah terinfeksi virus corona, mungkin ada baiknya mencari bantuan, karena kami menemukan peningkatan risiko ini hingga enam bulan."
Hasil penelitian ini tetap relevan di masa varian Omicron seperti sekarang ini.