Suara.com - Ilmuwan telah mengembangkan alat tes darah yang dapat memprediksi tingkat risiko serangan jantung, stroke, gagal jantung, hingga kematian seseorang akibat salah satu kondisi tersebut dalam empat tahun ke depan.
Tes yang disebut SomaLogic ini mengandalkan pengukuran protein dalam darah. Ilmuwan mengklaim alat ini memiliki tingkat akurasi dua kali lipat dari tes yang ada.
Menurut mereka, alat tes ini memungkinkan dokter bisa menentukan jenis dan dosis obat yang akan diresepkan ke pasien.
Somalogic menggunakan pengukuran protein untuk mengategorikan pasien dari risiko tertinggi ke terendah, serta menunjukkan persentase kemungkinan bahwa pasien akan menderita kejadian kardiovaskular dalam empat tahun mendadak.
Baca Juga: Cegah Cacat Fisik Permanen, Ini Golden Hour Penanganan Stroke yang Mesti Diketahui
"Jika ternyata skor Anda tinggi, Anda akan berisiko mengalami satu atau dua suatu kejadian (kardiovaskular), tetapi waktu rerata peristiwa itu akan terjadi lebih ari 18 bulan," jelas pemimpin penelitian Stephen Williams dari SomaLogic, Colorado.
Selain itu, alat tes ini juga dapat membantu mempercepat pengembangan obat baru untuk penyakit kardiovaskular dengan menawarkan cara yang lebih cepat dalam menentukan apakah kandidat obat efektif selama uji klinis.
Tes ini sudah digunakan di empat rumah sakit di AS dan Williams berharap dapat memperkenalkannya ke Inggris, lapor The Guardian.
“Saya pikir ini adalah batas baru pengobatan yang dipersonalisasi, untuk dapat menjawab pertanyaan, apakah pengobatan pasien ini perlu ditingkatkan? Dan ketika dokter merawat seseorang, apakah sungguh efektif?," sambungnya.
Berbeda dengan tes genetik, analisis terhadap protein dapat memberikan gambaran yang lebih akurat dari apa yang terjadi pada organ, jaringan, dan sel pasien.
Baca Juga: Dokter: Kendalikan Makanan Berbahan Dasar Tepung dan Gula Jika Memiliki Riwayat Stroke
Tes ini juga dapat menilai risiko pada pasien yang punya riwayat serangan jantung dan stroke, atau menderita penyakit tambahan.