Ahli Temukan Kurang Tidur dari 6 Jam Tingkatkan Risiko Kanker, Ini Alasannya

Rabu, 06 April 2022 | 14:44 WIB
Ahli Temukan Kurang Tidur dari 6 Jam Tingkatkan Risiko Kanker, Ini Alasannya
Ilustrasi tidur. (Pexels/ Andrea Piacquadio/aufahardy)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Umumnya, orang membutuhkan tidur rata-rata 6 jam. Tidur kurang dari waktu itu diebut sebagai kurang tidur.

Padahal tidur memainkan peran penting dalam kesehatan Anda, ini bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan serius.

Dr Michael Mosley dalam film dokumenter BBC menjalani tes tidur di rumah menggunakan gadget untuk mengukur berapa banyak dari setiap tahap tidur.

Berdasarkan total 4 tahap tidur, ada satu yang sangat penting untuk kekebalan tubuh, yakni tidur nyenyak.

Pakar lain dalam film dokumenter, Dr Rachel Sharman, menjelaskan tahap tidur nyenyak ini sangat penting untuk memperbaiki fisiologis dan ingatan.

"Tidur nyenyak yang cukup dan gelombang lambat ini juga bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan kemampuan kita melawan infeksi," kata Dr Mosley dikutip dari Express.

ilustrasi tidur (Unsplash/Bruce Mars)
ilustrasi tidur (Unsplash/Bruce Mars)

Dr Mosley tahu bahwa data akan mengungkapkan sesuatu yang mengkhawatirkan, yakni dia bangun beberapa kali di malam hari.

"Ia berada di tempat tidur selama 8 jam. Tapi, ia hanya menghabiskan 75 persen waktunya di tempat tidur setelah menghitung berapa kali bangun tidur," kata Dr Sharman.

Jadi, terjaga lebih dari 30 menit di malam hari bisa menandakan suatu masalah. Masalah yang berulang ini mencegah Dr Mosley mencapai tahap tidur nyenyak serta cukup istirahat.

Baca Juga: Varian XE Diduga Lebih Menular dari Varian Omicron, Ini Gejala yang Bisa Terjadi!

Jika seseorang kurang tidur seperti ini, ini bisa menempatkan diri kita pada risiko yang lebih tinggi dari gejala malam hal buruk, seperti penyakit kardiovaskular, disfungsi metabolisme dan kanker.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI