Batuk Depan Ponsel Bisa Bantu Deteksi Dini Penyakit Paru, Lho

Rabu, 06 April 2022 | 10:17 WIB
Batuk Depan Ponsel Bisa Bantu Deteksi Dini Penyakit Paru, Lho
Ilustrasi batuk (freepik/@jcomp)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Batuk menjadi respon alami dari tubuh untuk mengeluarkan zat atau partikel agar tidak masuk ke dalam saluran pernapasan bawah. Tetapi, batuk juga bisa menjadi gejala penyakit gangguan pernapasan.

Meski mungkin bunyi batuk terdengar sama, tetapi jenis penyakit yang menginfeksi saluran napas bisa saja berbeda. Tapi kini, untuk deteksi awal gejala batuk bisa dilakukan sendiri hanya melalui ponsel.

Platform kesehatan Alodokter meluncurkan teknologi terbaru dalam aplikasinya dengan bisa mendeteksi suara batuk untuk mendiagnosis 6 kondisi paru-paru yang berbeda. Seperti, infeksi paru, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), ISPA, batuk rejan, dan bronkitis. 

Ilustrasi saat batuk dan etika saat batuk (pexels/edward-jenner)
Ilustrasi saat batuk dan etika saat batuk (pexels/edward-jenner)Tingkat akurasi diagnosisnya diklaim bisa mencapai 87-97 persen atau sama akuratnya dengan pemeriksaan konvensional.

“Yang membuat teknologi ini berbeda adalah Anda tidak memerlukan gadget tambahan, cukup gunakan smartphone yang Anda miliki. Anda tinggal batuk di dekat smartphone, kemudian dalam beberapa detik, dokter kami bisa langsung mengetahui diagnosis secara otomatis dari sistem," kata Presiden Direktur Alodokter Suci Arumsari dalam keterang tertulis yang diterima suara.com, Selasa (5/4/2022).

Baca Juga: Penderita Sakit Maag yang Puasa Ramadhan Harus Cermati Pola Makan, Begini Saran Pakar

Teknologi untuk mendiagnosis penyakit tersebut dibuat dengan bekerja sama perusahaan teknologi kesehatan asal Australia, ResApp. Teknologi itu dikembangkan dengan cara mencocokkan ciri-ciri dari suara batuk dengan diagnosis klinis. 

"Dengan adanya teknologi ini, dokter jadi lebih mudah untuk mendiagnosis lebih banyak penyakit dan memberikan perawatan secara lebih efisien dari jarak jauh, serta membantu pasien menangani permasalahan kesehatan dengan lebih cepat tanpa perlu keluar rumah,” kata Suci.

Suci memastikan kalau teknologi yang digunakan telah tersertifikasi oleh Kementerian Kesehatan dan terakreditasi untuk digunakan di Eropa dan Australia. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI