"Strategi atasi stunting tidak usah kebanyakan program. Protein hewani, beri telur, susu. Kalau sakit kirim ke puskesmas. Dipastikan dokter ada. Kalau anak stunting, kirim ke rumah sakit. Obatnya ada dan dibayarin BPJS," ujar Budi.
Menurut Budi, pemerintah sudah cukup mengeluarkan banyak peraturan dan regulasi, tinggal melihat eksekusi di lapangan. Dalam eksekusi pun, tak lagi dalam bentuk program Kementerian Kesehatan tetapi harus menjadi gerakan masyarakat.
"Untuk menjadi gerakan kita butuh teman-teman (tenaga kesehatan) yang bisa menularkan konsep ke seluruh masyarakat agar mereka melakukan ini sendiri tanpa harus kita dorong, paksa. Kita fasilitasi saja," kata dia.
Budi menambahkan, angka stunting di Indonesia saat ini mencapai 24,4 persen yang berarti 1 dari 4 anak yang lahir terkena stunting. Stunting pada anak bisa memunculkan dampak buruk salah satunya menyebabkan penurunan IQ mereka sebesar 20 persen.