Enggak Kelar-kelar, Thailand Laporkan Satu Kasus Mutasi Baru Varian XJ, Apa Lagi Itu?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 05 April 2022 | 12:17 WIB
Enggak Kelar-kelar, Thailand Laporkan Satu Kasus Mutasi Baru Varian XJ, Apa Lagi Itu?
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pengantar paket diduga terinfeksi varian baru Covid-19 yang belum pernah terdeteksi di Thailand. Hal tersebut diungkapkan oleh seorang pejabat kesehatan senior, seperti dikutip dari Bangkok Post.

Direktur Jenderal Departemen Ilmu Kedokteran Supakit Sirilak mengatakan pria berusia 34 tahun itu mungkin terinfeksi varian XJ.

Varian Omicron XJ merupakan kombinasi lain dari varian BA.1 dan BA.2. Vaian ini pertama kali terdeteksi di Finlandia.

Dr Supakit mengatakan tes genom pada 22 Februari di sebuah rumah sakit di Bangkok menemukan jenis virus corona sangat dekat dengan rekombinan XJ.

Baca Juga: Jadwal Futsal AFF 2022 Hari Ini Live TV: Indonesia vs Thailand

"Kami masih membutuhkan informasi lebih lanjut untuk konfirmasi," katanya. "Ini sangat mungkin menjadi rekombinan XJ."

Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)

Lelaki itu sebelumnya telah disuntik dengan dua dosis vaksin Sinopharm.

"Dia bertemu banyak orang karena sifat pekerjaannya. Itu membuatnya rentan terhadap infeksi," kata Dr Supakit.

Namun, lelaki tersebut sudah sembuh dan tidak menunjukkan gejala saat terinfeksi.

Thailand telah melaporkan kasus pertama infeksi Omicron XE, yang terdeteksi oleh Pusat Genomik Medis Rumah Sakit Ramathibodi.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melandai, Tinggal 127 Pasien Positif Masih Dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran

Dr Supakit mengatakan tidak ada bukti bahwa dua rekombinan baru lebih berbahaya daripada varian yang ada yang sudah menyebar ke seluruh negeri.

Varian BA.2 Omicron saat ini dominan di Thailand. Ini lebih menular daripada varian BA.1, katanya.

Jakkarat Pitttayawong-anont, Direktur Divisi Epidemiologi Departemen Pengendalian Penyakit, mengatakan lebih banyak infeksi Covid-19 telah terdeteksi di antara anak-anak, terutama mereka yang berusia di bawah lima tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI