Suara.com - Stroke menjadi salah satu penyakit paling sering terjadi bagi masyarakat. Meski demikian, cacat fisik permanen dari serangan penyakit stroke dapat dihindarkan jika masyarakat mau peduli untuk mengetahuinya.
Dalam keterangannya, Selasa, (5/4/2022), dr Maria Christina, Direktur Siloam Hospital Dhirga Surya Medan menyatakan bahwa komplikasi atau kematian akibat serangan stroke sebenarnya bisa dicegah apabila penderita segera mendapat penanganan yang tepat.
"Selain penanganan yang tepat, lebih peka dengan mengetahui tanda awal datangnya stroke, merupakan langkah pencegahan," tutur dr Maria Christina kata dia.
Tapi tak banyak yang tahu soal golden hour pada penanganan stroke agar penderita bisa terhindar dari komplikasi dan dampak yang fatal karenanya komplikasi atau kematian akibat serangan stroke sebenarnya bisa dicegah apabila penderita segera mendapat penanganan yang tepat.
Baca Juga: Gangguan Afasia Seperti yang Diderita Bruce Willis Dapat Diobati, Apa Saja Metodenya?
Menurut dr. Hendy M Samin Sp. S., Neurolog dari Siloam Hospital DhirgaSurya Medan, waktu 4,5 jam merupakan golden hour untuk mengurangi risiko kematian atau cacat permanen saat serangan stroke terjadi.
"Ketika serangan stroke, orang yang mendapat serangan stroke membutuhkan oksigen dan nutrisi. Hal ini untuk mengatasi jaringan yang rusak. Jika terlambat 1 detik saja, itu bisa berakibat fatal. Karenanya telah disebutkan, penanganan yang cepat dan mengetahui gejala datangnya stroke merupakan hal utama agar pasien terhindar dari kematian maupun kecacatan fisik akibat stroke," tutur Hendy M Samin.
Dokter spesialis saraf, Hendy M Samin pun menyatakan bahwa stroke dapat dihindari terkait dengan 10 faktor resiko yang dapat dicegah, yaitu rutin kontrol tekanan darah, Olahraga, asupan makanan bergizi dan cukup nutrisi, Kendalikan kadar kolesterol, tidak merokok dan konsumsi alkohol.dan lainnya.