Spesialis kedokteran gigi anak Prof. Heriandi Sutadi menjelaskan bahwa cairan pencernaan akan tetap keluar meskipun tidak ada asupan makanan selama manusia berpuasa.

Keluarnya cairan pencernaan itu berpengaruh pada lapisan perut. Kemudian mengakibatkan munculnya bau makanan basi atau seperti bau busuk.
Selain itu, cadangan lemak pada tubuh juga melepaskan bahan kimia keton yang didorong keluar bersamaan dengan nafas, hasilnya mulut akan mengeluarkan aroma yang tidak sedap.
Keton dapat berarti gugus fungsi yang dikarakterisasikan sebagai sebuah gugus fungsi karbonil. Gugus karbonil akan berinteraksi dengan air melalui ikatan hidrogen, sehingga keton dapat larut dalam air.
Meski banyak faktor yang mengakibatkan mulut bau saat puasa, bukan berarti tidak bisa dicegah.
Ada beberapa cara supaya bau tidak sedap pada mulut bisa dikurangi, yakni sebagai berikut:
- Perbanyak minum air mineral saat sahur.
- Gosok gigi sebelum tidur dan setelah sahur.
- Gosok gigi dengan benar agar tidak ada makanan sisa pada gigi dan gusi.
- Hindari konsumsi makanan berbau menyengat, seperti pete, durian, dan jengkol.