Suara.com - Puasa selama berjamjam bisa menimbulkan bau mulut. Terdapat beberapa faktor yang membuat mulut bau saat berpuasa, salah satunya karena aktivitas sistem pencernaan.
Saat berpuasa, sistem pencernaan sedikit beristirahat karena tidak ada apa pun yang masuk ke tubuh.
Manusia sendiri memiliki beberapa organ pencernaan. Mulai dari gigi, lidah, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, hingga anus.
Dikutip dari Ruang Guru, sumber bau mulut tak sedap saat berpuasa bisa berasal dari organ-organ yang ada pada mulut.
Baca Juga: 4 Cara Mudah Melatih Anak Berpuasa di Bulan Ramadan
Dokter gigi Falah Kartikawati menjelaskan, bahwa bau mulut itu berasal dari sisa-sisa makanan yang menyangkut kemudian membusuk.
Selain itu, masalah juga berasal dari karang gigi, gigi berlubang, serta sistem pencernaan.
Bau mulut akan semakin menyengat apabila rongga mulut kekurangan air liur atau saliva. Padahal saliva berguna untuk melembapkan mulut, sehingga dapat mencegah bau tak sedap.
Salah satu cara agar mulut memiliki saliva yang cukup dengan mengunyah makan atau memasukkan cairan minuman.
Tapi, saat berpuasa, aktivitas mengunyah pada mulut jelas sangat berkurang. Hal itulah yang menyebabkan kelenjar ludah lebih sedikit memproduksi cairan saliva.
Baca Juga: Manfaat Buka Puasa Dengan Tape Ketan Hitam, Dipercaya Mampu Atasi Penyakit Sembelit
Selain pada organ-organ yang terdapat pada mulut, sumber bau juga disebabkan karena suatu kondisi yang terjadi pada organ di bawah mulut.
Spesialis kedokteran gigi anak Prof. Heriandi Sutadi menjelaskan bahwa cairan pencernaan akan tetap keluar meskipun tidak ada asupan makanan selama manusia berpuasa.
Keluarnya cairan pencernaan itu berpengaruh pada lapisan perut. Kemudian mengakibatkan munculnya bau makanan basi atau seperti bau busuk.
Selain itu, cadangan lemak pada tubuh juga melepaskan bahan kimia keton yang didorong keluar bersamaan dengan nafas, hasilnya mulut akan mengeluarkan aroma yang tidak sedap.
Keton dapat berarti gugus fungsi yang dikarakterisasikan sebagai sebuah gugus fungsi karbonil. Gugus karbonil akan berinteraksi dengan air melalui ikatan hidrogen, sehingga keton dapat larut dalam air.
Meski banyak faktor yang mengakibatkan mulut bau saat puasa, bukan berarti tidak bisa dicegah.
Ada beberapa cara supaya bau tidak sedap pada mulut bisa dikurangi, yakni sebagai berikut:
- Perbanyak minum air mineral saat sahur.
- Gosok gigi sebelum tidur dan setelah sahur.
- Gosok gigi dengan benar agar tidak ada makanan sisa pada gigi dan gusi.
- Hindari konsumsi makanan berbau menyengat, seperti pete, durian, dan jengkol.