Suara.com - Puasa menjadi kewajiban bagi umat muslim dewasa yang mampu. Tapi, puasa bagi ibu hamil muda bisa menjadi tantangan tersendiri. Lantas apa dampak puasa bagi ibu yang hamil muda?
Sementara itu, selama pandemi Covid-19 batuk terus menerus menjadi gejala virus corona. Tapi, batuk persisten juga bisa jadi tanda penyakit ini. Dua kabar tadi merupakan berita terpopuler di kanal health Suara.com. Berikut berita terpopuler lainnya.
1. Ibu Hamil Muda, Apa Dampaknya Jika Puasa Selama Ramadhan?

Puasa selama bulan Ramadhan memang bisa saja dilakukan oleh ibu hamil atas rekomendasi dari dokter kandungan yang menanganinya. Selain kondisi kesehatan ibu, usia janin juga menjadi pertimbangan dalam memutuskan berpuasa atau tidak saat Ramadhan. Lalu, bagaimana dengan ibu hamil muda?
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan Bamed, dr. Muhammad Fadli, Sp.OG., mengatakan, bagi ibu yang masih hamil muda atau kurang dari 14 minggu sebaiknya tidak ikut berpuasa.
2. Selain Virus Corona, Batuk Persisten Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius Ini!
![Ilustrasi batuk. [Envato/Wavebreakmedia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/02/96861-ilustrasi-batuk-envatowavebreakmedia.jpg)
Batuk persisten dan demam terus-menerus merupakan gejala umum virus corona Covid-19. Tapi, seorang dokter terkemuka telah memperingatkan bahwa gejala-gejala ini mungkin tidak selalu disebabakn oleh virus corona Covid-19.
Dr Jenny Harries, kepala eksekutif Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan bahwa batuk dan demam bisa menjadi tanda penyakit menular lainnya, seperti tuberkulosis (TB).
Baca Juga: Benarkah Puasa Ramadhan Bisa Lindungi Diri dari Virus Corona Covid-19?