Bolehkah Ibu Puasa Saat ASI Eksklusif ? Ini 6 Tips Agar Lancar Dari Ahli

Sabtu, 02 April 2022 | 14:17 WIB
Bolehkah Ibu Puasa Saat ASI Eksklusif ? Ini 6 Tips Agar Lancar Dari Ahli
Ilustrasi menyusui. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak persiapan yang sudah dilakukan umat islam untuk menjalani ibadah puasa, khususnya ibu ASI eksklusif ingin tetap berpuasa, tapi juga ingin ASI tetap lancar untuk si kecill.

Dijelaskan Dokter Umum Konselor Laktasi, dr. Nabila Rahmania, IBCLC bahwa persiapan puasa untuk ibu menyusui bisa berbeda-beda. Ini bergantung pada usia bayi dan kondisi dari si ibu itu sendiri.

"Ibu yang menyusui bayi kembar dan ibu yang sedang menyusui secara eksklusif akan memiliki kebutuhan nutrisi yang lebih besar, dibandingkan ibu yang menyusui si kecil yang sudah dalam masa MPASI," ujar dr. Nabila melalui keterangan RS Pondok Indah Group, Sabtu (2/4/2022).

Inilah sebabnya, dokter yang berpraktik di RSPI Pondok Indah itu menyarankan untuk konsultasi pada dokter atau konselor. Meskipun dijelaskan dalam penelitian Khodel et.al, bahwa puasa tidak menghambat pertumbuhan bayi yang sedang ASI eksklusif.

Baca Juga: Anda Hamil Namun Ingin Berpuasa? Ini Lho Persiapan yang Harus Dilakukan

Ilustrasi ibu menyusui. (Pixabay.com)
Ilustrasi ibu menyusui. (Pixabay.com)

Namun agar merasa tenang, ada baiknya ibu menyusui menerapkan tips berikut jika ingin berpuasa:

1. Cukup Minum

Pastikan ibu memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air yang cukup sekurangnya 2 liter. Penuhilah kebutuhan cairan harian dengan minum sedikit tapi sering antara buka puasa dan sahur.

Hindari minum terlalu banyak dalam sekaligus sebelum puasa dimulai. Hal ini justru akan membuat ibu sering buang air kecil dan menjadi haus lebih cepat.

2. Pilih makanan bergizi saat sahur

Baca Juga: Jelang Puasa, Ini 5 Tips Bagi Generasi Milenial Sambut Ramadhan dengan Suka Cita

Saat sahur, pilihlah makanan dengan gizi seimbang yang mencakupi protein dan karbohidrat kompleks agar ibu menyusui mendapat energi cukup untuk menjalankan puasa selama seharian penuh.

3. Segera berbuka jika waktu tiba

Saat waktu berbuka tiba, ibu sebaiknya lekas membatalkan puasa dengan mengonsumsi makanan alami berenergi tinggi untuk memulihkan energi dengan cepat, misalnya dengan mengonsumsi kurma.

Ibu juga dapat membuat smoothies kurma dengan susu sebagai variasi.

4. Hands-on breastfeeding

Let down reflex (LDR) atau refleks alami keluarnya ASI dari payudara dapat melambat saat berpuasa.

Sehingga ibu bisa mengatasinya dengan menyusui sambil memijat halus dari pangkal payudara ke ujung untuk membantu aliran ASI lebih deras, sehingga anak dapat puas lebih cepat.

5. Menjaga produksi ASI

Saat ibu memompa ASI, beberapa ibu kerap mendapatkan jumlah yang lebih sedikit dari biasanya. Meskipun demikian, ibu harus tetap tenang. Ingat prinsip supply and demand.

Semakin sering payudara dikosongkan, produksi juga akan meningkat. Pastikan anak menyusui sesuai kebutuhan secara optimal dengan memperhatikan posisi dan perlekatan.

6. Semua butuh waktu

Biasanya membutuhkan beberapa hari atau minggu untuk tubuh ibu dan anak menyesuaikan terhadap rutinitas puasa di bulan Ramadan. Jadi, tetap berpikir positif ya.

Kapanpun saat berpuasa, apabila ibu merasa terlalu lemas, jangan ragu untuk membatalkan puasa.

Penting bagi ibu untuk mempertimbangkan baik-baik kondisi ibu serta kondisi si kecil sebelum memutuskan untuk melanjutkan puasa.

Jangan lupa juga untuk menyempatkan istirahat yang cukup agar stamina tetap terjaga.

Terakhir dr. Nabila mengingatkan, apabila saat puasa ibu merasa terlalu lemas, jangan ragu untuk membatalkan puasa.

"Penting bagi ibu untuk mempertimbangkan baik-baik kondisi ibu serta kondisi si kecil sebelum memutuskan untuk melanjutkan puasa. Jangan lupa juga untuk menyempatkan istirahat yang cukup agar stamina tetap terjaga," tutup dr. Nabila.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI