Suara.com - Penelitian di New England Journal of Medicine, menemukan vaksin Covid-19 Pfizer memberikan perlindungan lebih sedikit terhadap varian Omicron daripada varian Delta pada anak-anak. Tapi, vaksin Pfizer ini melindungi diri dari infeksi parah kedua varian virusc corona tersebut.
Laporan penelitian tersebut menyatakan bahwa vaskin Covid-19 pada anak usia 5 hingga 11 tahun mengurangi risiko rawat inap lebih dari dua pertiga selamat dari infeksi parah virus corona.
Para peneliti menemukan bahwa vaksin Covid-19 juga mengurangi risiko rawat inap akibat virus corona pada remaja usia 12-18 tahun dan infeksi parah akibat penyakit tersebut.
Dr. Adrienne Randolph di Rumah Sakit Anak Boston, alasan seorang anak mendapatkan vaksin Covid-19 adalah mencegah komplikasi parah akibat infeksi virus corona Covid-19, termasuk rawat inap.
Baca Juga: Tak Dipilih WHO Dapat Teknologi Pembuatan Vakin mRNA, Ghana Akan Produksi Sendiri Vaksin Covid-19
Bukti ini menunjukkan bahwa vaksinasi mengurangi risiko ini secara substansial pada anak usia 5 hingga 11 tahun.
Sementara vaksin Covid-19 hanya memberi perlindungan yang lebih rendah terhadap varian Omicron, vaksinasi tetaplah mencegah infeksi parah dari kedua varian virus corona tersebut.
Studi ini melihat data dari 1.185 pasien yang dirawat di rumah sakit dengan virus corona, mulai dari usia 5 hingga 18 tahun. Peneliti juga melihat data 1.627 pasien kontrol dengan usia yang sama tanpa virus corona Covid-19 di 31 rumah sakit anak di 23 negara bagian dari Juli 2021 hingga Febuari 2022.
Para peneliti dilansir dari Fox News, menemukan bahwa secara keseluruhan, 88 persen pasien yang dirawat di rumah sakit dengan virus corona Covid-19 tanpa vaksinasi dan 25 persen membutuhkan tindakan pendukung kehidupan.
Mereka menggali lebih jauh untuk menemukan bahwa 92 persen anak-anak usia 5-11 yang dirawat di rumah sakit karena virus corona, tidak divaksinasi.
Baca Juga: WHO sedang Menyelidiki Efek Samping Gangguan Pendengaran Akibat Vaksin Covid-19 Pfizer
Kemudian, 16 persen dari mereka dianggap sakit kritis dan memerlukan intervensi pendukung kehidupan seperti intubasi, sebanyak 90 persen tidak divaksinasi.
Menurut penelitian, dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech 68 persen efektif dalam mencegah rawat inap selama munculnya varian Omicron di antara kelompok anak-anak berusia 5-11 tahun.
Para peneliti mengatakan dalam rilis bahwa kelompok usia ini baru memenuhi syarat untuk vaksin, mereka tidak dapat menghitung jumlah penyakit kritis secara terpisah.
Penulis penelitian juga menyatakan bahwa pada kelompok usia 12-18 tahun, vaksinasi 92 persen tetap efektif terhadap rawat inap dengan varian Delta. MMeskipun, tingkat efektivitasnya turun menjadi 40 persen terhadap varian Omicron.
Meskipun terjadi penurunan, penulis penelitian mengatakan vaksinasi 96 persen efektif mencegah infeksi parah selama periode varian Delta dan 79 persen selama gelombang varian Omicron.