Melatonin Tidak Hanya Membuat Kita Mengantuk, Tetapi juga Bisa Melindungi Jantung

Kamis, 31 Maret 2022 | 14:32 WIB
Melatonin Tidak Hanya Membuat Kita Mengantuk, Tetapi juga Bisa Melindungi Jantung
Ilustrasi obat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Melatonin merupakan hormon pemicu rasa kantuk dan inilah yang menjaga kita tetap tertidur sepanjang malam. Selain tubuh memproduksinya sendiri, melatonin juga tersedia dalam bentuk suplemen, atau biasa disebut obat tidur.

Lebih dari itu, ternyata melatonin merupakan antioksidan, melindungi sel dari radikal bebas yang dapat merusak DNA. Selain itu, hormon ini juga melindungi jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular).

Sebuah studi menunjukkan penderita penyakit kardiovaskular memiliki tingkat melatonin yang lebih rendah dibanding orang sehat.

Peneliti juga menemukan bahwa semakin rendah tingkat melatonin seseorang, maka semakin tinggi risiko penyakit kardiovaskular, lapor The Conversation.

Di sisi lain, suplemen melatonin juga telah terbukti mengurangi tekanan darah, yang mana merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.

Ilustrasi obat cacing. (Pixabay)
Ilustrasi obat tidur(Pixabay)

Selain itu, banyak kejadian kardiovaskular, seperti serangan jantung dan kematian jantung mendadak, terjadi di pagi hari ketika kadar melatonin dalam tubuh pada titik terendah.

Bukti lainnya, orang yang pernah terkena serangan jantung juga mengalami penurunan kadar melatonin di malam hari.

"Pengamatan ini telah mengarah pada teori bahwa melatonin mungkin dapat meningkatkan pemulihan serangan jantung," jelas Associate Professor dalam Biologi dan Ilmu Biomedis, James Brown, dari Universitas Aston.

Melatonin juga dipertimbangkan untuk menjadi bagia dari pengobatan standar pasien yang pulih dari serangan jantung.

Baca Juga: Taemin SHINee Selalu Minum Obat Tidur hingga 8 Tablet, Padahal Hal Ini Memiliki Efek Samping

Studi laboratorium terhadap tikus menunjukkan melatonin dapat melindungi jantung dari kerusakan setelah serangan jantung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI