Penyebab Anak Tiba-tiba Rewel dan Tips Bagi Orangtua untuk Mengatasi Masalah Tersebut

Risna Halidi Suara.Com
Kamis, 31 Maret 2022 | 14:17 WIB
Penyebab Anak Tiba-tiba Rewel dan Tips Bagi Orangtua untuk Mengatasi Masalah Tersebut
Ilustrasi bayi menangis (istockphoto.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menangis dan tersenyum merupakan satu-satunya cara komunikasi bayi. Maka wajar bagi mereka untuk menangis dan menjadi rewel ketika merasakan sesuatu yang janggal.

Dikatakan oleh Dokter dan Penekun Akunpunktur Pediatrik - dr. Yudhi Gejali, saat bayi rewel, mereka sebenarnya tengah berkomunikasi tentang hal yang membuat mereka merasa tidak aman atau tidak nyaman.

Misalnya posisi tidur yang salah, digigit serangga seperti nyamuk atau perasaan tidak enak badan termasuk kondisi popok yang sudah penuh.

Berbicara dalam acara My Baby Minyak Telon Plus Lavender, Kamis (31/3/2022), Yudhi menjelaskan mengenai tiga hal yang harus dilakukan orangtua saat bayi tiba-tiba anak rewel.

Baca Juga: Momen Seorang Anak Sujud di Kaki Ibunya Setelah 16 Tahun Tak Bertemu Bikin Publik Berurai Air Mata

Ilustrasi bayi menangis, rewel. (Shutterstock)
Ilustrasi bayi menangis, rewel. (Shutterstock)

Pertama, orangtua perlu menenangkan diri sebelum memutuskan untuk menenangkan anak. Kata Yudhi, sentuhan orangtua bisa memancarkan energi dan anak bisa merasakannya.

Kedua, saat anak rewel orangtua perlu melihat apakah ada sakit atau rasa ketidaknyamanan yang dirasakan mereka. Apakah anak mengalami demam, luka, memar, kemerahan, basah, lapar atau bayi dalam keadaan kotor.

Ketiga, orangtua juga perlu menyentuh anak dengan tenang dan lembut serta melakukan semuanya dari hati. Terkait anggapan anak rewel jangan selalu langsung digendong, Yudhi punya anggapan sendiri.

Menurutnya, alih-alih membiarkan bayi menangis dengan alasan mendidik mereka mandiri, orangtua harusnya mengecek apa penyebab bayi tiba-tiba menangis dan menjadi rewel.

"Orangtua mesti bijak, bayi tidak bisa mengungkapkan (berbicara), mereka komunikasi dengan rewel. Beda dengan anak lebih dewasa. Kalau anak bayi menangis sampai teriak, ibu dan ayah harus melihat apakah harus ada yang diwaspadai," kata Yudhi.

Baca Juga: Jadi Anggota Polri, Suku Anak Dalam: Ingin Berikan Pengabdian Terbaik

Andai dibiarkan menangis sampai meraung-raung, hormon kortisol atau hormon stres bayi akan naik dan membuat kualitas tidur mereka menurun dan minum susu berkurang, hingga menyebabkan perkembangan fisik dan psikologis bayi terganggu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI