Pada kondisi tertentu, aborsi dapat menimbulkan masalah serius dalam beberapa hari hingga sekitar 4 minggu setelah tindakan.
Komplikasi aborsi bisa berupa:
1. Pendarahan
Pendarahan berat melalui vagina merupakan risiko umum dari aborsi. Jika dibandingkan kehamilan di atas 20 minggu (5 bulan), risiko pendarahannya lebih kecil bila melakukan aborsi di bawah 13 minggu (3 bulan).
Pendarahan berat lebih mungkin terjadi jika masih ada jaringan janin atau ari-ari yang tertinggal di dalam rahim.
2. Infeksi
Infeksi setelah aborsi ditandai dengan demam, munculnya keputihan berbau, dan nyeri hebat di area panggul. Pada kasus besar, infeksi bisa menjadi sepsis.
3. Masalah psikologis
Wanita yang melakukan aborsi dapat mengalami trauma psikologis, tandanya bisa berupa perasaan bersalah, malu, stres, cemas, hingga depresi.
Masalah psikologis lebih mungkin terjadi jika aborsi dilakukan secara ilegal atau menggunakan metode tradisional yang tidak terjamin keamanannya.