Suara.com - Aktor Amerika, Bruce Willis telah mengakhiri karir aktingnya setelah didiagnosis afasia. Keluarga Bruce Willis, termasuk istrinya Emma Heming Willis dan mantan istrinya Demi Moore mengumumkan kondisinya di Instagram.
"Dengan banyak pertimbangan, Bruce Willis harus vakum dari karirnya yang sangat berarti dalam hidupnya," pernyataan keluarga, dikutip dari Express.
Afasia yang menyerang Bruce Willis adalah penyakit yang mempengaruhi kemampuan kognitif. Afasia terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan dengan bahasa dan bicara.
Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh kerusakan pada sisi kiri otak, misalnya terjadi setelah stroke.
Baca Juga: WHO sedang Menyelidiki Efek Samping Gangguan Pendengaran Akibat Vaksin Covid-19 Pfizer
Menurut NHS, orang dengan fasia sering mengalami masalah dalam empat cara utama orang memahami dan menggunakan bahasa, antara lain:
- Membaca
- Mendengarkan
- Berbicara
- Mengetik atau menulis
Masalah berbicara mungkin satu kondisi yang paling jelas dari afasia. Orang dengan afasia mungkin membuat kesalahan dengan kata-kata yang digunakan.
"Mereka kadang-kadang bisa menggunakan suara yang salah dalam sebuah kata, memiliki kata yang salah atau salah merangkai kata," kata NHS.
Penyebab afasia yang paling umum adalah kerusakan otak akibat stroke dan penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak.
Baca Juga: Ansar Ahmad Sebut Ada 243 Ribu Vaksin Covid-19 di Kepri yang Sudah Kedaluwarsa
Menurut Mayo Clinic, kehilangan darah ke otak menyebabkan kematian sel otak atau kerusakan di area yang mengontrol bahasa.
Kerusakan otak yang disebabkan oleh cedera kepala parah, tumor, infeksi atau proses degeneratif juga dapat menyebabkan afasia.
Dalam kasus ini, afasia biasanya terjadi dengan jenis masalah kognitif lainnya, seperti masalah memori atau kebingungan.