WHO sedang Menyelidiki Efek Samping Gangguan Pendengaran Akibat Vaksin Covid-19 Pfizer

Rabu, 30 Maret 2022 | 20:36 WIB
WHO sedang Menyelidiki Efek Samping Gangguan Pendengaran Akibat Vaksin Covid-19 Pfizer
Ilustrasi telinga berdenging. (pexels.com/Liza Summer)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa tim mereka sedang mencari dugaan efek samping vaksin Covid-19 Pfizer.

Dalam laporan baru-baru ini yang diterima WHO, beberapa penerima vaksin Pfizer mengeluhkan masalah pendengaran langka, terutama tinnitus atau telinga berdenging.

Tinnitus merupakan kondisi ketika telinga berdenging, dan ini bisa berlangsung dalam waktu lama atau singkat. Sensasi berdenging ini dapat terjadi di salah satu telinga maupun keduanya.

Tinnitus bukanlah sebuah penyakit, melainkan gejala dari kondisi lain, seperti gangguan di organ dalam telinga atau efek samping obat-obatan.

Baca Juga: Peneliti China Mengonfirmasi Kemanjuran Obat Covid-19 Paxlovid Buatan Pfizer

Sebanyak 367 laporan kasus tinnitus dan 164 gangguan pendengaran telah masuk ke WHO dari berbagai negara setelah menerima vaksin Pfizer. Kebanyakan mereka berasal dari Inggris dan Amerika Serikat.

Ilustrasi gambar (freepik)
Ilustrasi gambar telinga berdenging (freepik)

Sebagian besar kasus terjadi dalam 24 jam pertama setelah vaksinasi.

"Jumlah total kasus gangguan pendengaran ini dari 11 juta penerima vaksin, yang menjadikannya efek samping vaksin yang sangat langka," jelas WHO, dilansir The Health Site.

Kelompok usia yang paling banyak mengeluhkan kasus gangguan telinga langka ini berkisar antara 19 hingga 91 tahun, dan hampir tiga perempatnya adalah wanita.

Gejala yang mereka alami berupa suara berdenging, berdengung, hingga berdesis di salah satu atau kedua telinga.

Baca Juga: Mengandung Zat yang Bisa Menyebabkan Kanker, Pfizer Tarik Peredaran Obat untuk Darah Tinggi

Baik dari WHO maupun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan mereka masih menyelidiki kasus tersebut.

"Sejauh ini tidak diketahui penyebab tinnitus, dan juga tidak ada bukti bahwa vaksin dapat menyebabkan masalah pendengaran," sambung WHO.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI