Suara.com - Peneliti China telah mengonfirmasi bahwa obat Covid-19 buatan Pfizer, Paxlovid, efektif mengobati infeksi virus corona melalui sebuah penelitian.
Namun, mereka mengatakan bahwa diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan sejauh mana obat tersebut akan menguntungkan perjuangan melawan epidemi.
Dalam studi klinis skala kecil terhadap 24 pasien Covid-19 menunjukkan bahwa penderita dapat dipulangkan setelah menerima perawatan Paxlovid selama lima hari.
Nilai rata-rata siklus ambang (Ct) pasien dalam pengujian asam nukelat meningkat menjadi 35,92 dari sebelumnya 19,365. Gen N juga naik dari sebelumnya 18,46 menjadi 34,22.
Baca Juga: Mengenal Paxlovid, Obat yang Diklaim Mampu Kurangi Risiko Keparahan Akibat Infeksi Covid-19
"Artinya mereka memenuhi syarat dan aman bagi pasien untuk pulang," jelas peneliti Lu Hongzhou dari Pusat Penelitian Klinis Nasional untuk Penyakit Menular China, dilansir Global Times.
Menurut Lu, obat Paxlovid ini merupakan pilihan prioritas bagi pasien yang berisiko tinggi mengalami Covid-19 parah. Obat juga diberikan kepada pasien dengan gejala ringan yang berisiko mengalami kondisi buruk.
Tim peneliti sedang mempelajari hasil obat secara lebih spesifik.
Jika pasien Covid-19 dapat dikarantina di rumah, obat-obatan oral tersebut dapat didistribusikan kepada mereka dengan metode pencegahan untuk mengurangi kematian dan gejala parah.
Meski sudah ada obat Covid-19, Lu tetap mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi.
Baca Juga: Paxlovid Digunakan RS di Hongkong Sebagai Pengobatan Covid-19 Untuk Menurunkan Kematian
"Vaksin pasti akan digunakan bersamaan dengan obat Covid-19 untuk akhirnya menghentikan epidemi," sambungnya.
Pakar lain juga mendukung penggunaan obat Paxlovid. Bahkan, mereka menyerukan percepatan penelitian dan pengembangan obat dalam negeri untuk mengobati Covid-19.