Suara.com - Seorang perawat di Shanghai meninggal karena serangan asma parah, setelah tidak mendapatkan akses di rumah sakit tempat kerjanya.
Zhou Shengni, seorang perawat di Rumah Sakit Shanghai Timur, mulai kesulitan bernapas karena asma pada 23 Maret 2022. Kemudian, ia dilarikan ke rumah sakit oleh keluarganya.
Setibanya di sana, unit gawat darurat rumah sakit itu pun sedang ditutup untuk didisinfeksi karena paparan virus corona Covid-19. Sedangkan, kondisi Zhou yang asma segera membutuhka pertolongan.
Satu-satunya rumah sakit yang membuka unit gawat darurat hanya di Distrik Pudong. Karena hal itu, Zhou pun meninggal dunia karena asma yang tak tertolong.
Baca Juga: Waspada Kelopak Mata Gatal, Bisa Jadi Tanda Kanker Mata Langka
Sebenarnya, langkah rumah sakit menutup unit gawat darurat untuk disinfeksi merupakan bagian dari tindakan antivirus nasional China.
Masa penguncian di seluruh kota memang belum berlaku. Tapi, 41 rumah sakit utama sekarang ini telah menangguhkan beberapa layanan darurat dan rawat jalan untuk disinfeksi.
Kematian Zhou karena asma yang tak mendapatkan pertolongan ini pun menjadi sorotan. Kasus ini salah satu kelemahan rencana kontroversial China dengan "Nol Covid-19" yang bertujuan untuk menghilangkan virus corona Covid-19 sepenuhnya dari negara tersebut.
Sayangnya, rencana itu mengakibatkan rumah sakit dan klinik tutup atau tidak menerima bantuan medis, sehingga nyawa Zhou pun tak terselamatkan.
Setelah tragedi yang menimpa Zhou, pejabat Shanghai menegaskan kembali pentingnya memakai masker dan menerima vaksin Covid-19.
Baca Juga: Manfaat Daun Bawang Bagi Kesehatan, Bisa Mencegah Kanker Hingga Kolesterol
"Kami berharap masyarakat akan bekerjasama dengan kami selama masa tersulit di Shanghai," kata kepala gugus tugas COVID kota, Zhang Wenhong dikutip dari News Week.
Zhang Wenhong mengatakan sekarang ini China memang bisa mengatasi epidemi, tetapi hal ini membutuhkan proses yang sangat panjang.