Suara.com - Sebuah survei penelitian tahun 2018 menunjukkan bahwa 22 persen yang peserta mengaku sering marah dan 39 persen merasa sangat khawatir.
Perasaan marah dan sukan berteriak ini bisa berdampak secara mental maupun fisik. Apalagi, perasaan ini sering kali menjadi tak terkendali ketika tingkat stres meningkat.
Berikut ini dilansir dari Bright Side, beberapa dampak marah dan suka berteriak pada tubuh.
1. Detak jantung dan tekanan darah yang meningkat
Baca Juga: Selain Menginfeksi Mata, Virus Corona Covid-19 Bisa Bereplikasi di Retina
Setiap kali Anda meninggikan suara atau berteriak, detak jantung akan ikut meningkat. Hal ini menandakan tekanan darah Anda juga meningkat.
Anda juga akan bernapas lebih berat dan lebih cepat, karena sesuatu yang mentransfer oksigen dan nutrisi ke organ utama Anda. Dalam beberapa kasus, tangan dan kaki Anda lebih dingin dari biasanya.
2. Sistem kekebalan terganggu
Para peneliti menemukan bahwa berteriak akan menurunkan pertahanan kekebalan Anda selama 6 jam, terutama pada orang yang biasanya tenang dan jarang marah.
Orang yang mudah marah mungkin menyadari bahwa mereka lebih sering sakit, karena sistem kekebalan yang melemah. Hal ini juga disertai dengan peningkatan kecemasan, sehingga enempatkan kesehatan mereka pada risiko besar.
Baca Juga: Temuan Baru, Tingkat Keparahan Long Covid-19 Tergantung Varian Virus Corona
3. Kemarahan memicu banyak masalah kesehatan
Saat Anda marah, bahan kimia stres akan membanjiri otak dan tubuh serta terus membuat perubahan pada metabolisme. Karena itulah, orang yang sering marah mungkin akan mengalami sakit kepala, kecemasan, insomnia dan masalah pencernaan.
Masalah kulit, seperti eksim mungkin juga muncul selama masa kemarahan yang ekstrem. Akibatnya, orang-orang ini berisiko tinggi menderita stroke atau serangan jantung.
4. Ingatan terganggu
Bukan hanya trauma kepala fisik, berteriak dan marah-marah juga mempengaruhi ingatan orang. Salah satunya, saat Anda bercakap dengan orang lain dalam kondisi marah dan bertuka kata-kata kasar.
Setelah pertikaian itu selesai, salah satu atau Anda dan lawan bicara mungkin akan mengingat hal-hal yang berbeda-beda.
5. Nyeri kronis
Berteriak tidak hanya buruk bagi mereka yang melakukannya, tetapi juga bagi mereka yang menerimanya. Dampak ini bisa dimulai dari usia yang sangat muda. Meneriaki anak-anak dapat membahayakan mereka dalam berbagai cara.
a. Masalah perilaku mereka menjadi lebih buruk
Beberapa penelitian menemukan bahwa orang tua yang sering meneriaki anak-anak mereka yang berusia 13 tahun menyadari perilaku yang lebih buruk selama tahun-tahun berikutnya dalam kehidupan mereka.
b. Perkembangan otak anak berubah
Orang yang sering dimarahi selama masa kanak-kanak tampaknya memiliki struktur otak yang berbeda di bagian memproses suara dan bahasa.
c. Berisiko menderita penyakit kronis
Beberapa masalah yang mungkin mengikuti mereka selama sisa hidupnya termasuk sakit punggung dan leher, sakit kepala, dan radang sendi.