Waspada, Pria yang Terlalu Banyak Asupan Protein Bisa Alami Penurunan Jumlah Sperma

Rabu, 30 Maret 2022 | 10:43 WIB
Waspada, Pria yang Terlalu Banyak Asupan Protein Bisa Alami Penurunan Jumlah Sperma
Ilustrasi lelaki makan daging merah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tubuh membutuhkan protein untuk memperbaiki jaringan sel agar bisa bekerja dengan baik. Namun, terlalu banyak asupan nutrisi ini juga dapat berbahaya bagi tubuh.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan University of Worcester, Inggris, diet tinggi protein dapat menurunkan testosteron pria hingga 37 persen.

Untuk rerata pria, ini akan menyebabkan kadar testosteron rendah, yang secara medis disebut hipogonadisme.

"Tingkat testosteron yang rendah menyebabkan jumlah sperma menurun, yang merupakan penentu utama kesuburan pria," jelas peneliti utama sekaligus ahli gizi Joe Whittaker, dilansir The Sun.

Ia melanjutkan, "Dalam penelitian kami, diet tinggi protein menyebabkan testosteron rendah, jadi sangat mungkin ini juga menyebabkan jumlah sperma yang rendah, yang akan mengurangi kesuburan pria."

Ilustrasi makanan sumber protein. (Elements Envato)
Ilustrasi makanan sumber protein. (Elements Envato)

Diet tinggi protein adalah diet di mana 35 persen kalorinya berasal dari protein, seperti daging, ikan, telur, susu, dan kacang-kacangan.

Untuk seorang pria yang makan 2.500 kalori per hari, ini berarti mereka makan sekitar 865 kalori dalam protein.

Itu setara dengan tiga butir telur untuk sarapan (240kkal), dada ayam untuk makan siang (212kkal), dan 250g daging merah cincang saat makan malam (420kkal).

Whittaker menebak sekitar satu persen pria makan protein sebanyak itu untuk membangun ototnya. Bahkan, beberapa mengonsumsi protein shake.

Baca Juga: Hormon Testosteron Menurun? Kenali Tanda-tandanya!

Ia merekomendasikan untuk tetap berpegang pada batas protein di bawah 30 persen, atau 15 hingga 25 persen jika ingin memiliki momongan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI