Suara.com - Orang dengan gangguan jiwa seperti kecemasan atau depresi biasanya akan diminta berkonsultasi dengan ahli kesehatan jiwa seperti psikolog atau psikiater.
Tapi sayangnya, masih banyak yang belum paham perbedaan psikolog dengan psikiater. Perbedaan kedua profesi ini perlu diketahui agar dapat penanganan tepat untuk masalah kesehatan mental. Apa perbedaan psikolog dan psikiater?
Mengutip Insider, Selasa (29/3/2022) baik psikiater dan psikolog sama-sama mempelajari, pikiran, perilaku manusia, serta membantu orang merawat kesehatan mentalnya.
Perbedaan mendasar antara psikolog dengan psikiater yaitu, psikiater adalah dokter yang meresepkan obat. Sedangkan psikolog adalah profesi non-medis atau bukan dokter, sehingga tidak bisa meresepkan obat.
Baca Juga: 4 Hal yang Bisa Kamu Lakukan Ketika Pertama Kali Menggunakan Jasa Psikolog
Meski begitu, keduanya kerap disebut sebagai terapis, tapi terapis yang memiliki metode dan penanganan berbeda untuk masalah kesehatan mental.
Psikiater
Psikiater adalah dokter medis yang bertugas merawat kesehatan mental melalui evaluasi, diagnosis dan pengobatan.
Umumnya mereka harus melewati banyak pelatihan yang sama dengan dokter lainnya, dan biasanya harus sekolah selama 12 tahun, 4 tahun sarjana, 4 tahun sekolah kedokteran, dan 4 tahun mengikuti program residensi.
"Di sekolah kedokteran, siswa belajar tentang anatomi dan fisiologi dan bergilir melalui spesialisasi medis umum seperti bedah, OB-GYN, dan neurologi," ujar Direktur Medis Osmind, Carlene MacMillan, MD.
Baca Juga: Bangun Ikatan Emosional Antara Ibu dan Anak, Psikolog Singgung Pentingnya Pendekatan
Setelah lulus dari sekolah kedokteran kata MacMillan, mereka akan bekerja di bawah pengawasan yang lebih senior untuk menjalani pelatihan seperti praktik di ruang gawat darurat, unit rawat inap psikiatri hingga bangsal rumah sakit umum dan klinik rawat jalan.
Mengingat pelatihannya yang panjang, psikiater berhak dan memiliki kompetensi untuk memeriksa keterkaitan perilaku, emosi dan fisik kemudian ditindaklanjuti dengan pemeriksaan laboratorium dan tes untuk diagnosis perawatan.
Inilah sebabnya seorang psikiater bisa memahami adanya masalah kesehatan fisik seperti tiroid, yang disebabkan gangguan kesehatan mental seperti depresi dan stres, begitu juga sebaliknya.
Selain itu psikiater juga berhak melakukan tindakan pengobatan seperti terapi cahaya atau terapi simulasi otak, seperti terapi kejang elektro atau simulasi magnetik transkranial.
Umumnya orang yang perlu mendatangi psikiater jika mengalami gangguan perasaan seperti depresi, bipolar atau bahkan mendengar hal-hal yang sebenarnya tidak ada.
Psikolog
Psikolog adalah orang yang membantu mengatasi berbagai tantangan hidup, seperti masalah kesehatan mental, dengan terapi bicara atau psikoterapi.
Berbeda dengan psikiater yang harus menempuh pendidikan selama belasan tahun, psikolog hanya perlu menyelesaikan studi selama 4 hingga 6 tahun, dengan gelar sarjana dan pelatihan kompetensi.
Proses pembelajarannya meliputi teori perkembangan manusia, perilaku, hubungan biologis, kognitif hingga sosial, serta penilaian psikologi untuk menemukan terapi yang tepat.
Umumnya orang yang perlu mendatangi psikolog jika mengalami beban hidup yang membuat stres, cemas, depresi hingga suasana hati lainnya.
Sehingga umumnya psikolog akan membantu orang melewati berbagai tantangan hidup yang dianggapnya sulit. Namun saat merawat pasien psikolog tidak melibatkan pengobatan.
Psikolog dilatih untuk terlihat dalam seluruh pengalaman manusia, dan kehadiran psikolog juga akan sangat membantu jika Anda butuh motivasi dan dorongan tambahan dalam hidup.
Biasanya psikolog sangat berperan besar pada masalah stres, masalah emosi, pemulihan setelah pelecehan seksual, pengalaman traumatis, peristiwa duka, dan sebagainya.