Suara.com - Vinaya Vittal (35) asal Banglore, India menjadi pemberitaan utama di negaranya setelah meninggal dunia akibat serangan jantung di gym.
Menurut laporan The Health Site, Vittal sedang berolahraga di gym sekitar pukul 08.00 pagi ketika ia mengalami serangan jantung dan pingsan.
Vittal langsung dilarikan ke rumah sakit. Namun, ia meninggal saat dalam perjalanan.
Bagaimana olahraga menyebabkan serangan jantung?
Berdasarkan laporan yang dipresentasikan di Conference of American College of Cardiology, kasus serangan jantung pada kaum muda di bawah 40 tahun meningkat signifikan.
Ahli jantung Kaushal Chhatrapati dari Rumah Sakit Wockhardt, Mumbai, mengatakan ada beberapa orang yang sangat rentan mengalami serangan jantung setelah berolahraga.
"Orang berusia di atas 35 tahun dan menderita penyakit komorbid seperti hipertensi, mempunyai riwayat masalah jantung atau penyakit bawaan, mereka yang sebelumnya tidak terbiasa berolahraga," jelas Chhatrapati.
Ia menambahkan bahwa olahraga memang baik untuk kesehatan fisik, tetapi jika dilakukan dalam jumlah sedang.
"Olahraga berat dapat menyebabkan 'utang oksigen' di jaringan jantung, yang dapat memicu aritmia hantung dan kematian," lanjutnya.
Selain itu, peningkatan denyut jantung dan tekanan darah akibat olahraga berlebihan dapat menyebabkan robekan mikroskopis di arteri jantung, yang merupakan nidus pembentuk bekuan darah.
"Kemudian, gumpalan itu dapat menyumbat salah satu arteri jantung utama dan menyebabkan serangan jantung yang mengancam jiwa," tandas Chhatrapati.