Suara.com - Banyak anak muda menggemari air soda karena mengikuti tayangan drama Korea. Biasanya mereka meminum air soda ini bersamaan dengan jajanan khas Negeri Ginseng tersebut.
Air soda merupakan campuran air dengan karbondioksida. Gabungan ini menghasilkan asam karbonat dengan pH asam lemah antara tiga dan empat.
Sensasi rasa enak di mulut setelah meminum air berkarbonasi sebenarnya adalah aktivasi kimiawi dari reseptor rasa sakit di lidah yang merespons asam ini, membuatnya terasa lebih enak.
Namun, justru asam dalam minuman bersoda itulah yang membahayakan gigi.
Baca Juga: Pria Ini Santap Mi Instan Pakai Minuman Bersoda, Sebut Bisa Seimbangkan Rasa Bumbunya
Menurut The Conversation, lapisan luar gigi, yakni email gigi, merupakan jaringan terkeras dala, tubuh. Ini terbuat dari mineral hidroksiapatit yang mengandung kalsium dan fosfat.
Asam karbonat dalam soda dapat menurunkan pH mulut menjadi 5,5 (umumnya 6 hingga 7), pada akhirnya dapat mengeluarkan molekul kalsium dan fosfat dari gigi dan masuk ke air liur.
Proses demineralisasi tersebut akan menciptakan pori-pori kecil di mineral gigi, dan email gigi juga mulai hancur.
Pori-pori yang masih berukuran mikroskopis dapat ditutup dengan flouride pada pasta gigi. Tetapi ketika jumlah mineral gigi yang hilang terlalu banyak, pori-pori tidak bisa 'ditambal' dan jaringan gigi hilang secara permanen.
Jadi, jika terus meminum air berkarbonasi, akan banyak mineral gigi yang larut dan meningkatkan risiko keausan atau erosi gigi.
Baca Juga: Viral Pria Makan Nasi Campur Minuman Bersoda, Sukses Bikin Publik Makin Heran
Meski air soda lebih baik dibanding minuman soda rasa, air putih tetaplah minuman terbaik yang memiliki pH sekitar 7.