Kasus COVID-19 Alami Penurunan, Brasil Bakal Longgarkan Pembatasan Perjalanan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 29 Maret 2022 | 17:55 WIB
Kasus COVID-19 Alami Penurunan, Brasil Bakal Longgarkan Pembatasan Perjalanan
Sampel darah yang terindikasi positif virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penurunan kasus COVID-19 dilaporkan oleh negara Brasil, yang sempat menjadi episentrum penularan virus Corona di Amerika Selatan pada tahun 2021.

Hal ini membuat regulator kesehatan Brasil, Anvisa, merekomendasikan untuk melonggarkan pembatasan perjalanan negara tersebut.

Anvisa merekomendasikan bahwa aturan pembatasan perjalanan Brasil hanya membutuhkan bukti vaksinasi lengkap dan menghapus karantina untuk pelancong yang tidak divaksin.

Orang-orang yang belum divaksin yang masuk ke Brasil tetap perlu menunjukkan bukti hasil tes COVID-19 yang negatif, tetapi karantina akan segera ditiadakan.

Baca Juga: Varian Baru Covid-19 Mengintai, Virolog Dukung Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik

ilustrasi virus corona. foto: unsplash
ilustrasi virus corona. foto: unsplash

Surat pernyataan kesehatan pelancong yang digunakan untuk melacak kasus COVID tidak lagi diperlukan, dan pelonggaran aturan itu segera berlaku. Sementara tes COVID untuk pelancong yang telah divaksin akan ditangguhkan mulai 1 Mei, kata Anvisa.

Walaupun demikian, rekomendasi dari Anvisa itu masih perlu mendapatkan persetujuan dari Kementerian Kesehatan, Kehakiman dan Keamanan Publik, dan Kementerian Perhubungan Brasil.

Kapal penjelajah dan kapal kargo masih akan dikenakan wajib karantina jika ada kasus COVID-19 terdeteksi di atas kapal. Selain itu, kapal harus tetap diisolasi saat berlabuh, dengan hanya otoritas kesehatan yang diizinkan untuk menaikinya, kata Anvisa.

Brasil melaporkan 9.923 kasus baru infeksi virus corona dan 77 kematian akibat COVID-19 dalam 24 jam terakhir, kata Kementerian Kesehatan negara itu.

Pandemi COVID-19 memuncak setahun yang lalu ketika rata-rata lebih dari 3.000 orang meninggal setiap hari akibat infeksi virus corona di negara Amerika Selatan itu. [ANTARA]

Baca Juga: Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik, Satgas COVID-19 Sebut Demi Lindungi Keluarga di Kampung Halaman

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI