Suara.com - Antibiotik merupakan salah satu obat untuk mengobati infeksi yang banyak diresepkan di dunia. Bahkan, beberapa orang menggunakannya dalam jangka panjang untuk mengobati kondisi kronis tertentu, seperti pneumonia atau jerawat.
Penggunaan antibiotik dalam jangka panjang dapat memicu beberapa efek samping. Salah satu yang paling mengkhawatirkan adalah bakteri mengembangkan resistensi antibiotik.
Kini, sebuah studi baru menunjukkan penggunaan antibiotik dalam waktu lama dapat menurunkan kemampuan kognitif pada wanita paruh baya, lapor The Conversation.
Dalam studi ini, peneliti dari Universitas Sheffield Hallam, Inggris, mengumpulkan 14.542 data partisipan dengan rerata usia 54 tahun.
Baca Juga: Jadi Pintu Masuk Virus dan Bakteri, Kesehatan Mulut Jadi Kunci Kesehatan Secara Menyeluruh
Peneliti mencatat penggunaan antibiotik peserta sedari empat tahun sebelum dimulainya penelitian.
Beberapa wanita telah menggunakan antibiotik jangka panjang (lebih dari dua bulan). Sementara yang lain tidak mendapat resep antibiotik apa pun.
Peneliti mengukur kemampuan kognitif peserta dengan mengetes mereka secara online. Tujuannya untuk mengukur faktor seperti pembelajaran dan memori kerja.
Penelitian ditindak lanjuti tujuh tahun kemudian untuk mengetahui apakah ada dampak dari penggunaan antibiotik jangka panjang.
Mereka menemukan bahwa wanita yang menggunakan antibiotik dalam waktu lama mendapat skor rendah pada tes belajar, memori kerja, dan kecepatan motorik serta perhatian dibanding yang bukan pengguna.
Baca Juga: Bali Kini Punya Alat Whole Genome Sequencing Untuk Deteksi Virus Hingga Bakteri
Namun, peneliti tidak melaporkan dampak penggunaan antibiotik dalam jangka pendek.
Meski penelitian hanya menunjukkan keterkaitan antibiotik dengan penurunan kognitif, peneliti menduga hal itu disebabkan oleh perubahan mikrobioma usus akibat konsumsi antibiotik dalam jangka panjang.