Suara.com - Pemilik klub sepak bola Chelsea, Roman Abramovich, dan dua juru runding perdamaian Ukraina diduga keracunan agen saraf setelah perundingan tentang konflik Ukraina-Rusia di Kiev pada 3 Maret lalu.
Dugaan keracunan ini dilaporkan oleh Wall Street Journal dan outlet investigasi Bellingcat, Selasa (29/3/2022).
Ketiga delegasi mengalami gejala keracunan agen saraf, seperti kulit meradang, iritasi mata dan nyeri hebat di belakang mata. Gejala ini berlangsung semalaman.
Saat perundingan tidak ada dari mereka yang makan banyak, selain cokelat dan air.
Dilansir BBC, spesialis senjata kimia telah memeriksa kasus ini dan menyimpulkan bahwa insiden ini merupakan pengguanan bahan kimia yang disengaja.
![Pemilik Chelsea FC Roman Abramovich [AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/01/25/61186-roman-abramovich.jpg)
Terlepas dari kasus ini, apa itu saraf agen yang diduga menyebabkan Abramovich keracunan?
Para peneliti pertama kali menemukan agen saraf, atau gas saraf, secara tidak sengaja pada 1930-an ketika mereka mencoba membuat laternatif insektisida yang lebih murah dan lebihi baik dari nikotin.
Peneliti Jerman membuat dua senyawa organik mengandung fosfor yang dinilai sangat efektif membunuh hama serangga, lapor Scientific American.
Namun mereka menemukan bahwa dalam jumlah sangat kecil pun, zat tersebut dapat menyebabkan gejala menyakitkan pada manusia yang terpapar.
Baca Juga: Ibu dan Anak Meninggal Keracunan Gas Belerang Saat Gelar Ritual di Petilasan Mpu Supo Tuban
Kedua zat tersebut, dikenal sebagai Tabun (GA) dan Sarin, terlalu beracun untuk digunakan sebagai insektisida komersial di bidang pertanian.