Gorengan Hingga Jeroan, Perhatikan Menu Makan Selama Puasa Agar Kolesterol Tidak Naik

Selasa, 29 Maret 2022 | 07:10 WIB
Gorengan Hingga Jeroan, Perhatikan Menu Makan Selama Puasa Agar Kolesterol Tidak Naik
Ilustrasi penjual gorengan. [Presisi.co]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Minuman manis dan gorengan seolah menjadi paket komplit kebanyakan umat muslim Indonesia saat berbuka puasa. Tetapi terlalu sering mengonsumsi makanan maupun minuman tinggi gula dan lemak jenuh berisiko peningkatan kolesterol dalam tubuh.

Kadar kolesterol tinggi bisa menimbulkan banyak penyakit, seperti jantung koroner, stroke, hingga penyumbatan pembuluh darah. 

"Kadang-kadang memang kita suka lengah menjaga asupan nutrisi berkualitas dan mudah khilaf ketika tersaji banyak makan enak saat berbuka di bulan puasa. Padahal saat berpuasa, banyak orang cenderung mengurangi aktivitas fisik karena khawatir membatalkan ibadah puasa," kata Dokter spesialis gizi klinis di RS Siloam Kebon Jeruk dr. Sheena R. Angelia, M.Gizi, Sp.GK., dalam keterangan tertulis kepada suara.com, Senin (28/3/2022).

Ilustrasi Puasa Syaban 2022 Berapa Hari (Freepik)
Ilustrasi Puasa Syaban 2022 Berapa Hari (Freepik)

Situasi itu, lanjutnya, bisa menimbulkan resiko sedentary lifestyle atau gaya hidup yang minim aktivitas fisik. Jika dikombinasikan dengan pola makan kurang sehat, gaya hidup seperti itu dapat berisiko meningkatkan kadar kolesterol.

Baca Juga: Ramadhan Segera Tiba, Ini 6 Tips Pola Hidup Sehat saat Puasa yang Wajib Diterapkan

Selain gorengan, kolesterol tinggi juga terdapat pada daging berlemak, jeroan, junk food, juga makanan atau minuman bersantan. 

Dokter Sheena menjelaskan bahwa kolesterol sebenarnya senyawa yang diperlukan tubuh untuk memproduksi hormon, vitamin D, dan komponen lain yang digunakan untuk mencerna makanan. 

"Namun, jika jumlah kolesterol dalam tubuh terlalu banyak atau tidak ada keseimbangan antara LDL dan HDL, justru membawa dampak buruk dan menimbulkan erbagai penyakit seperti penyumbatan pembuluh darah, penyakit jantung, dan hipertensi," jelasnya.

Penyakit hiperkolesterolemia atau kadar kolesterol yang tinggi telah dianggap mengancam kesehatan masyarakat di seluruh dunia, khususnya negara-negara Asia. Kolesterol menjadi penyebab 3,9 juta kasus kematian di seluruh dunia, setengahnya terjadi hanya di wilayah Asia. 

Berdasarkan riset yang dilakukan di China ditemukan peningkatan pengidap kolesterol di negara-negara Asia, termasuk Indonesia akibat pola makan masyarakat yang banyak mengonsumsi produk olahan dengan kandungan lemak jenuh tinggi. Seperti camilan yang digoreng hingga lauk banyak santan seperti rendang, jeroan, atau gulai dengan kuah santan yang kental.

Baca Juga: Aturan Baru Jadwal ASN Selama Ramadhan 2022: Jam Kerja Dipersingkat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI