Peran Penting Industri Farmasi untuk Ketahanan Kesehatan: Sediakan Obat Aman dan Berkhasiat

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 28 Maret 2022 | 22:45 WIB
Peran Penting Industri Farmasi untuk Ketahanan Kesehatan: Sediakan Obat Aman dan Berkhasiat
Ilustrasi obat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Industri farmasi memegang peranan penting dalam aspek ketahanan kesehatan Indonesia. Apa fungsinya?

Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Dr. Dra. Lucia Rizka Andalusia Apt. M.Pharm. MARS mengatakan ketahanan kesehatan bisa diterjemahkan sebagai kemandirian kemandirian bangsa di bidang farmasi sangat penting.

Hal ini menurutnya bisa dilakukan industri farmasi dengan meningkatkan produksi obat dalam negeri sehingga tidak lagi bergantung impor.

"Kita pasti akan mendukung penuh semangat GPFI dalam menjaga ketahanan kesehatan bangsa ini," katanya dalam keterangan yang diterima Suara.com.

Baca Juga: Hati-hati, Anak Terinfeksi Tuberkulosis Berulang Kali Berisiko Alami Resistensi Obat!

Musyawarah Nasional Gabungan Pengusaha Industri Farmasi (GPFI) ke XVI di Hotel Merusaka Nusa Dua, Bali, Kamis (24/3/2022).
Musyawarah Nasional Gabungan Pengusaha Industri Farmasi (GPFI) ke XVI di Hotel Merusaka Nusa Dua, Bali, Kamis (24/3/2022).

Tentunya hal itu tidak bisa dikerjakan oleh industri farmasi saja. Harus ada ekosistem yang disebut Pentahelix mulai akademisi, industri dan pemerintah. Ekosistem ini nantinya akan bekerja mulai dari riset, bahan baku sampai formulasi berupa produk obat.

Untuk mendukung itu, Kementerian Kesehatan akan memberikan fasilitas non fiskal berupa pembiayaan uji klinik untuk industri farmasi inovator. "Seperti vaksin merah putih saat ini, kita biayai," paparnya.

Dia berharap GPFI terlibat dalam produksi vaksin imunisasi dasar lengkap. "Kita berharap 14 vaksin imunisasi dasar lengkap ini diproduksi di Indonesia dengan teknologi yang terdepan," pintanya.

Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Dra. Roro Mayagustina Andarini, pembicara lainnya mengapresiasi kiprah GPFI dalam memproduksi obat yang bermutu, aman dan berkhasiat.

"BPOM melakukan pengawasan dari awal mulai ketika produk disiapkan, pengawasan sampai produk itu diregistrasi. Khusus produk obat, kita sangat ketat melakukan pengawasan," tandas Maya.

Baca Juga: Rekomendasi Obat Panas Dalam Alami, Efektif Meredakan dengan Cepat

Ia menyampaikan, BPOM melakukan pendampingan dari awal terutama kepada peniliti. Sehingga pada awal ketika akan dilakukan penelitian sudah dapat berkomunikasi.

Dukungan BPOM juga ditunjukkan dengan pemberian relaksasi kepada industri farmasi yang mengajukan uji klinik.

"Contohnya untuk pra registrasi dari 40 hari menjadi 6 jam," terang Maya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI