Mengenal Kutil Plantar, Serta 6 Cara Untuk Mengatasinya

Senin, 28 Maret 2022 | 14:00 WIB
Mengenal Kutil Plantar, Serta 6 Cara Untuk Mengatasinya
HPV meningkatkan risiko esofagus. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kutil plantar disebabkan karena jenis penyakit tertentu, salah satunya adalah human papillomavirus (HPV), di mana kutil ini tumbuh di bagian bawah kaki, terutama tumit atau bagian bawah jari kaki.

Terkadang, kutil ini dapat menyebabkan rasa sakit dan rasa tidak nyaman, apalagi saat Anda sedang melakukan aktivitas seperti berdiri maupun berjalan kaki. Jika tidak diobati, kutil ini akan tumbuh besar dan lebih menyakitkan, bahkan lebih rentan mengalami infeksi.

Walau penyakit ini disebabkan karena HPV, kutil plantar tidak dianggap sebagai penyakit dari infeksi menular seksual. Sebab, jenis ini berbeda dari jenis HPV yang ditularkan secara seksual.

Di samping penyakit HPV yang menular, kutil plantar juga dapat menularkan dari orang ke orang, terutama lewat permukaan, benda, atau kontak langsung dari kulit ke kulit.

Bagaimana cara mengatasi kutil plantar? Simak enam caranya yang dilansir dari lama Insider.

Lakukan Perawatan Dengan Lakban

Dengan mengoleskan selotip atau lakban pada kutil, ini dapat menghilangkan kutil secara bertahap. Menurut Ahli Penyakit Kaki bersertifikat dari Step Up Footcare, Nelya Lobkova, perlu menyimpan selotip selama tiga hari, lalu lepaskan dan ambil kulit selotip dengan batu apung, lalu oleskan kembali dengan selotip baru 10-12 jam kemudian.

Krioterapi

Krioterapi adalah teknik pembekuan yang melibatkan penerapan larutan, di mana ini akan menyebabkan lepuh di sekitaran kutil. Pada saat lepuh mengering, kutil akan segera rontok.

Baca Juga: Kabar Baik, Cakupan Imunisasi HPV Cegah Kanker Serviks Diperluas, Ini Daftar Daerahnya!

Menurut Lobkova, perawatan ini dapat dilakukan di rumah dengan kit yang dijual bebas, seperti Compound W Freeze Off dan Dr. Scholl’s Freeze Away. Tapi, biar lebih aman Anda bisa konsultasi ke dokter Anda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI