Suara.com - Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama kurang lebih dua tahun, berdampak pada pelaku usaha, terutama usaha kecil dan menengah. Sayangnya, banyak di antara mereka yang belum dilengkapi dengan instrumen mitigasi risiko, untuk membangun resiliensi terhadap berbagai risiko kesehatan.
Hal ini terungkap dari ‘Indeks Pertumbuhan Bisnis dan Resiliensi’ yang diluncurkan Sun Life baru-baru ini. Dalam survei tersebut terungkap bahwa hanya 61 persen responden yang memiliki asuransi kesehatan dan kecelakaan personal, 36 persen memiliki asuransi kesehatan dan kecelakaan untuk karyawan, dan hanya 18 persen memiliki asuransi sebagai key man dalam perusahaan.
“Banyak pelaku usaha kecil dan menengah yang masih menghadapi kesenjangan terhadap perlindungan dari risiko kesehatan. Mengambil aksi nyata untuk memitigasi dampak dari risiko kesehatan menjadi upaya yang perlu dilakukan untuk membangun resiliensi yang lebih kuat pada keberlangsungan bisnis, serta memberikan keamanan dan ketenangan lebih bagi pemiliki usaha dan karyawan," kata Presiden Direktur Sun Life Indonesia, Elin Waty, dalam keterangannya, Senin, (28/4/2022).
Elin mengatakan bahwa pihaknya ingin membantu pemilik bisnis dalam membangun resiliensi yang lebih tangguh, sehingga para pelaku bisnis dapat tetap menavigasi bisnis di tengah berbagai ketidakpastian, serta mencapai pertumbuhan yang diharapkan.
Baca Juga: Kunjungi Taman Nusa Gianyar, Sandiaga Uno Janjikan Perbaikan Bangunan
Kecermatan dalam meminimalisir risiko penting untuk dilakukan oleh para pelaku bisnis. Laporan ini menemukan bahwa pandemi Covid 19 memiliki dampak yang berbeda pada bisnis UKM. Sementara sekitar lebih dari setengah responden melaporkan bahwa bisnis mereka mengalami dampak negatif akibat pandemi, hampir sepertiga responden mengaku mengalami pertumbuhan positif selama pandemi.
"Pemilik bisnis yang mengalami pertumbuhan positif umumnya melakukan strategi inovasi dan adaptasi, di antaranya dengan menambahkan metode distribusi baru, memvirtualisasikan bisnis mereka, serta menawarkan produk/layanan baru," kata dia.
“Hasil survei menunjukkan bahwa adaptasi dan inovasi memainkan peran penting dalam membantu bisnis menangkap peluang baru di situasi yang penuh ketidakpastian, dan digitalisasi menjadi inti dari strategi yang diterapkan UKM," kata Elin.
Indeks Resiliensi Sun Life didasarkan pada persepsi pemilik bisnis terhadap 15 risiko bisnis dan kesiapan mereka untuk menghadapinya. Laporan ini menemukan bahwa pemilik bisnis di Indonesia memiliki batas resiliensi dengan skor 60 dari 100 – lebih tinggi dibanding skor rata-rata Asia (55).
Baca Juga: Gara-gara Pelonggaran Aturan Pencegahan COVID-19, Jerman Melaporkan 318.387 Kasus Baru Per Hari