Suara.com - Ibu Kalina Oktarani, Erlan Wardhania meninggal dunia pada Minggu (27/3/2022) malam. Kalina menginformasikan kabar duka itu melalui unggahan Instagram.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, telah meninggal dunia ibu dan nenek kami Een Wardhania pada 27 Maret 2022 pukul 23.38 WIB," demikian tulis Kalina Oktarani dalam keterangan foto, sebagaimana dikutip Suara.com.
Tetapi, Kalina Oktarani tidak menjelaskan kondisi terakhir yang dialami ibunya seblum meninggal dunia.
Sebelumnya, ibu Kalina Oktarani diketahui menderita kanker rahim yang sudah cukup lama sampai mengalami komplikasi.
Baca Juga: Disangka Kelilipan, Ternyata Mata Perempuan Ini Ada Kanker Melanoma
Kanker rahim merupakan jenis penyakit yang berkembang di dalam lapisan atau dinding rahim. Kondisi ini ditandai dengan pertumbuhan tumor ganas.
Sebenarnya dilansir dari Hellosehat, ada dua jenis kanker yang menyerang rahim wanita, antara lain:
Kanker endometrium merupakan kanker yang menyerang lapisan dinding uterus. Kanker jenis ini sangat umum menyerang wanita.
Berdasarkan tampilan sel-sel abnormalnya, kanker endometrium terbagi menjadi kanker endometrioid, karsinoma uterus, karsinoma sel skuamosa, karsinoma sel kecil dan karsinoma sel bening.
Baca Juga: WHO Memperingatkan Subvarian Omicron BA.2 Mulai Mendominasi di Banyak Negara
2. Sarkoma uterus
Sakoma uterus merupakan kanker yang berasal dari otot dan jaringan pendukung rahim. Jenis kanker ini cukup langka dibandingkan kanker endometerium.
Kemudian, sarkoma uterus terbagi menjadi beberapa jenis, tergantung pada jenis sel kanker pertama yang muncul.
Jenis leiomyosarcoma uterus menyerang miometrium (otot rahim), sarkoma stroma endometrium menyerang stroma (jaringan pendukung di endometrium), undifferentiated sarcoma menyerang otot atau stroma.
Penyebab Kanker Rahim
Penyebab kanker rahim pada wanita, baik itu kanker endometrium atau uterus sarkoma masih belum jelas. Tapi, ilmuwan mengatakan sebagian besar sel kanker memiliki reseptor estrogen dan progesteron di permukaan.
Kondisi ini memungkinkan adanya interaksi antara reseptor dengan hormon membuat pertumbuhan sel meningkat dan tidak normal. Hal inilah yang bisa menyebabkan kanker.
Selain itu, ilmuwan juga menemukan perubahan DNA pada gen tertentu pun berpotensi memicu kanker rahim.