Maia Estianty Terkena GERD, Apa Bedanya dengan Sakit Maag?
Maia Estianty dialrikan ke rumah sakit karena menderita GERD untuk pertama kalinya.
Suara.com - Baru-baru ini, Maia Estianty dilarikan ke IGD rumah sakit karena terkena penyakit lambung. Ternyata, Maia Estianty menderita GERD.
Karena hal itu, anak keduanya, El Rumi mengingatkan Maia Estianty untuk mengatur pola dietnya agar tidak terkena GERD.
"Pertama kali kena GERD, ampun deh sakitnya," kata Maia Estianty dalam unggahannya.
"Ya ampun, kenapa bunda? GERD karena diet? Jangan terlalu diforsir dietnya bunda nanti kayak aku waktu itu, lekas sembuh bundaku," ujar El Rumi.
Baca Juga: Bukan Harta, Ternyata Ini yang Bikin Maia Estianty Klepek-Klepek ke Irwan Mussry
Ada beberapa jenis gangguan lambung, seperti sakit maag, asam lambung dan GERD yang masing-masing memiliki gejala berbeda.
Maag merupakan masalah pada pencernaan yang sering disamakan dengan GERD. Padahal, GERD merupakan kondisi ketika cairan asam lambung naik ke kerongkongan hingga mulut.
Orang yang mengalami maag mungkin saja mengembangkan gejala GERD. Tapi dilansir dari Hellosehat, ada beberapa hal yang membedakan dua kondisi tersebut.
Perbedaan Gejala Maag dan GERD
Sakit maag biasanya ditandai dengan perasaan tidak nyaman di area perut bagian atas. Rasa sakitnya pun bisa datang dan pergi silih berganti.
Baca Juga: Diminta Maia Estianty Tidak Poligami, Anjasmara Beri Reaksi Tak Terduga
Gejala maag ini bisa berupa perut terasa penuh saat makan, tidak nyaman setelah makan, ulu hati terasa nyeri, buang angin dan bersendawa, perut kembung, mual dan muntah.
Sedangkan, gejala GERD berbeda dengan maag yang ditandai dengan refluks asam lambung dan sensasi terbakar di dada.
Perbedaan Penyebab Maag dan GERD
Sejumlah gejala sakit maag biasanya disebabkan oleh iritasi pada dinding lambung. Saat asam lambung naik atau lambung terluka, dinding lambung bisa mengalami iritasi dan memicu gejala di atas/
Sedangkna, GERD disebabkan oleh asam lambung yang naik akibat cincin esofagus melemah dan tidak bisa menahan makanan kembali ke kerongkongan dan cairan dari lambung.
Akibatnya, makanan dan cairan lambung lebih mudah naik ke atas dan memicu gejala sensasi terbakar pada dada. Kondisi ini pula yang menyebabkan perut dan kerongkongan tak nyaman.