Perawatan untuk neuropati cenderung konsisten, terlepas dari apakah itu disebabkan oleh diabetes, HIV atau penyebab lainnya.
"Beberapa infeksi virus, seperti HIV dan herpes zoster berhubungan dengan neuropati perifer, karena virus bisa merusak saraf," kata Haroutounian.
Menurut Haroutounian, sangat penting untuk memahami infeksi virus corona ini berkaitan dengan peningkatan risiko neuropati. "Dalam kasus HIV, kami tidak menyadari bahwa itu menyebabkan neuropati selama beberapa tahun setelah epidemi AIDS terjadi," tambahnya.
Akibatnya, banyak orang tidak terdiagnosis dengan neuropati dan tidak diobati untuk rasa sakit yang terkait dengan masalah tersebut.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Pain, mengamati lebih dari 1.556 orang yang positif virus corona Covid-19 di Kampus Universitas Washington dari Maret 2020 hingga Januari 2021.
Sebanyak 542 pasien dinyatakan positif virus corona. Hasil temuannya pun menunjukkan 29 persen peserta melaporkan gejala neuropati pada saat diagnosis.