Suara.com - Masa kehamilan tak hanya membawa perubahan yang masif untuk tubuh seorang wanita, tapi juga masalah mental. Maka tak jarang, kedua fase ini memicu munculnya depresi. Kali ini, mari mengenal depresi pasca melahirkan yang dialami seorang ibu baru.
Mengenal Depresi Pasca Melahirkan
Sindrom depresi pasca melahirkan berbeda dengan baby blues. Jika baby blues akan hilang atau mereda dalam hitungan hari atau minggu, depresi ini bisa bertahan hingga beberapa bulan setelah melahirkan. Tentu bukan kabar yang baik untuk ibu dan bayinya bukan?
Kondisi ini wajib segera ditangani oleh tenaga kesehatan yang berkompeten dalam bidang ini. Sebab jika tidak, ibu dan bayi akan menerima dampak paling besar. Mulai dari stabilitas emosi si ibu, produksi ASI, hingga tumbuh kembang bayi dari segi fisik dan mental.
Baca Juga: Sudah Lahir, Siti Badriah dan Krisjiana Baharudin Masih Rahasiakan Nama Anak
Kenali Gejalanya, Lakukan Identifikasi Dini
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengetahui gejala yang muncul saat ibu mengalami depresi pasca melahirkan. Beberapa tandanya bisa dilihat di bawah ini.
- Mulai kurang tidur.
- Mudah merasa gelisah dan tersinggung, menjadi semakin sensitif.
- Merasa khawatir dan berpikir ada yang salah dengan bayi.
- Kehilangan minat pada hal yang disukai.
- Kurang merawat diri.
- Terus bersedih tanpa alasan jelas.
- Sulit berinteraksi dengan bayi.
- Ada rasa sedih dan tidak bersemangat terus-menerus.
- Sulit berkonsentrasi.
- Ada rasa bersalah dan merasa tidak pantas jadi ibu.
Ketika Anda mendeteksi ada tanda di atas, sebaiknya lekas melakukan konsultasi ke tenaga kesehatan terkait. Atau setidaknya, terus dampingi ibu sementara mencari tenaga kesehatan yang cocok.
Pemicu Munculnya Hal Ini
Jika dilihat secara umum, depresi pasca melahirkan bisa disebabkan beberapa hal. Jelas yang pertama adalah perubahan hormon yang masif setelah anak lahir. Secara alami akan ada perubahan besar pada tubuh seorang wanita, sama seperti saat awal kehamilan.
Baca Juga: Mengenal Persalinan dengan Metode Episiotomi untuk Melahirkan, Begini Prosedurnya!
Kemudian selanjutnya adanya tanggung jawab baru sebagai seorang ibu. Masalah psikologis yang muncul kemudian dapat memicu depresi yang bertahan lama. Senada dengan masalah psikologis, ada pula masalah sosial terkait status sosial dan harapan lingkungan pada peran ibu ini.
Lalu Bagaimana Cara Mengatasinya?
Mulai dari psikoterapi bersama nakes yang kompeten, obat-obatan sesuai resep dokter, banyak bercerita, hingga olahraga rutin dan menjaga pola hidup sehat, bisa jadi solusi dari keadaan ini. Tentu saja, pendampingan dari orang terdekat seorang ibu juga wajib dipastikan selama proses ini.
Demikian, sedikit artikel untuk mengenal depresi pasca melahirkan yang dialami seorang ibu. Semoga berguna, dan selamat beraktivitas!
Kontributor : I Made Rendika Ardian