Air Limbah Bisa Bantu Deteksi Virus Corona Covid-19, Ahli Ungkap Manfaatnya

Sabtu, 26 Maret 2022 | 16:02 WIB
Air Limbah Bisa Bantu Deteksi Virus Corona Covid-19, Ahli Ungkap Manfaatnya
Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak awal pandemi virus corona, para ilmuwan telah berusaha keras mengembangkan alat untuk mendeteksi virus corona Covid-19, khususnya di area pembuangan limbah atau toilet.

Pengujian dan pengawasan area pembuangan limbah merupakan cara paling efektif untuk melacak penyebaan virus corona Covid-19.

Dalam upaya mendeteksi virus corona Covid-19, beberapa negara termasuk AS, Australia, dan India sudah menggunakan metode ini pada area pembuangan limbah.

Karena itu, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan pengawasan area limbah, cara kerjanya dan penyebab hal itu bagian integral dari pengelolaan krisis virus corona Covid-19.

Pengujian limbah telah terbukti menjadi cara yang efektif dan cepat untuk melacak keberadaan virus, bakteri, dan patogen lain dalam air limbah.

Ilustrasi toilet [elements.envato]
Ilustrasi toilet, limbah [elements.envato]

Karena itu dilansir dari Times of India, pengawasan air limbah adalah proses pemeriksaan air limbah atau air yang kita buang ke toilet kita secara teratur untuk mencari kontaminan dan partikel virus.

Meskipun virus tidak dapat hidup tanpa sel inangnya, teknik ini melibatkan pencarian materi genetik atau fragmen RNA virus corona Covid-19 dalam air limbah.

Penggunaan metode ini pertama kali diakui oleh para peneliti di Universitas Yale pada 1960-an. Saat itulah para ilmuwan mencoba menganalisis dan menilai efektivitas vaksinasi polio.

Studi lain yang dilakukan oleh peneliti Israel menemukan virus polio di kotoran 9 hari sebelum identifikasi kasus polio pertama.

Baca Juga: Bagaimana Pencemar Berat Polusi Minyak di Laut Bisa Lolos dari Hukum?

Mereka yang terinfeksi virus corona Covid-19 memiliki fragmen virus yang mereka keluarkan atau keluarkan dalam bentuk cairan tubuh atau feses sekitar dua hingga tiga hari setelah infeksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI