Suara.com - Update Covid-19 global hari ini menunjukan negara yang alami pelandaian varian Omicron mulai menerapkan vaksin booster kedua ataupun vaksin Covid-19 dosis keempat untuk lansia (lanjut usia),
Saat ini, infeksi baru Covid-19 masih terus bermunculan. Mengutip data Worldometers, Sabtu (26/3/2022), ada 1,4 juta orang yang baru terinfeksi Covid-19.
Kini di dunia menunjukan ada 59,2 juta kasus aktif atau jumlah orang di dunia yang masih bisa menularkan Covid-19 ke orang lain.
Total sudah 413 juta orang sudah terinfeksi Covid-19. Ditambah kematian dunia totalnya berjumlah 6,1 juta orang meninggal sejak awal pandemi.
Baca Juga: Australia Akan Gulirkan Vaksinasi Covid-19 Dosis Keempat Mulai Bulan Depan
Mengutip Channel News Asia, Australia menawarkan dosis keempat vaksin Covid-19 untuk mereka yang berusia di atas 65 tahun yang akan dimulai tersedia pada 4 April 2022 mendatang.
Kategori usia ini, adalah mereka yang rentan alami keparahan Covid-19, termasuk orang yang berusia di bawah 65 tahun tapi alami penyakit penyerta atau komorbid, dan mereka dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.
"Booster adalah perlindungan terbaik Anda terhadap dampak Covid-19 yang paling parah, dan dapat memberikan perlindungan terhadap long Covid-19," ujar Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt.
Hal yang sama juga dilakukan Menteri Kesehatan Jerman, Karl Lauterbach yang justru mendesak orang yang berusia di atas 60 tahun dengan faktor risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, untuk dapatkan booster kedua Covid-19, untuk mengurangi risiko sakit parah.
Sayangnya, hingga saat ini masih 10 persen orang dengan kategori ini yang menerima dosis booster kedua di Jerman.
Baca Juga: Aturan Wajib Booster Dianggap Mempersulit Mudik Lebaran 2022, Jubir Satgas Beri Penjelasan Begini
Perlu diketahui, seperti negara Eropa lainnya, tingkat infeksi Covid-19 di Jerman telah melonjak dalam beberapa minggu terakhir.
Bahkan Institut Robert Koch (RKI) telah melaporkan 294.498 kasus baru, dan 288 kematian baru terkait dengan Covid-19 pada Jumat, setelah menemukan lebih dari 300.000 kasus baru untuk pertama kalinya pada Kamis (24/3/2022).