Bukan Cuma Cegah COVID-19, Rutin Cuci Tangan Pakai Sabun Juga Bisa Cegah Tuberkulosis!

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 25 Maret 2022 | 23:19 WIB
Bukan Cuma Cegah COVID-19, Rutin Cuci Tangan Pakai Sabun Juga Bisa Cegah Tuberkulosis!
Ilustrasi cuci tangan pakai sabun. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjaga kebersihan tangan dengan rutin cuci tangan pakai sabun menjadi protokol kesehatan yang wajib dilakukan di masa pandemi COVID-19.

Rupanya manfaat mencuci tangan bukan cuma bisa mencegah COVID-19 loh. Dokter spesialis paru di RSUI, Dr. dr. RR. Diah Handayani, Sp.P(K) mengatakan cuci tangan juga bisa mencegah infeksi TB alias tuberkulosis!

"Tips pencegahan dan pengendalian infeksi TB dan COVID-19 yaitu menerapkan kebersihan tangan, menerapkan etika batuk, memakai masker, menjaga jarak dengan orang yang sehat, serta membatasi aktivitas di luar ruangan," kata dia melalui siaran pers RSUI, Jumat.

Diah menuturkan, untuk orang-orang yang mempunyai gejala infeksi saluran napas, maka perlu dilakukan evaluasi ke arah TB maupun COVID-19.

Baca Juga: Kasus Pasien COVID-19 Meninggal di Magetan Didominasi Lansia Komorbid Berat

"Pasien TB yang terdiagnosis COVID-19 dirawat di ruang isolasi COVID-19 tetap mengonsumsi obat TB bersama dengan obat untuk COVID-19. Pasien juga tetap melakukan pengobatan dan kontrol melalui telemedicine. Terutama juga jika pasien dengan komorbid, harus dikendalikan dengan baik," tutur dia.

Di sisi lain, menurut dia, investigasi kontak serumah untuk PCR SARS CoV-2 dan gejala TB dengan TCM atau Tes Cepat Molekuler juga tak kalah penting agar penyebaran infeksi dapat diminimalisir.

Diah mencatat, selama pandemi COVID-19, terjadi penurunan jumlah kasus terdeteksi yang berbanding terbalik dengan data kasus kematian akibat TB. Kasus COVID-19 menghambat proses tracing dan pemeriksaan TB.

TCM yang biasanya digunakan untuk pemeriksaan TB, digunakan untuk pemeriksaan COVID-19. Padahal, kasus TB yang tidak diobati dapat meningkatkan ancaman kematian dan kejadian TB Resisten Obat (TB-RO).

Terkait TB Resisten Obat (TB-RO), sebuah studi yang Diah lakukan terhadap 6 pasien TB-RO, menunjukkan, hanya 1 pasien tanpa anggota keluarga di rumah yang terinfeksi karena pemisahan ruangan pasien di rumah tersebut.

Baca Juga: Bukan Cuma Obat, Pasien Tuberkulosis Juga Butuh Nutrisi yang Tepat untuk Bisa Sembuh

Sementara 5 pasien lainnya, sekitar lebih dari 50 persen anggota keluarganya yang terinfeksi TB karena tidak ada pemisahan ruangan dengan pasien. Seseorang bisa menderita penyakit TB-RO jika imunitasnya saat itu sedang turun sehingga, risiko penularan TB pada kontak erat meningkat.

Berdasarkan data di tahun 2020, diketahui faktor risiko TB di Indonesia didominasi kejadian malnutrisi dan kemudian menyusul perilaku merokok. Data menunjukkan, angka kematian TB di Indonesia yaitu mencapai 200 orang per hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI