Distribusi Dokter Belum Merata, Kemenkes Ingin Tambah Jumlah Dokter di Indonesia Hingga 5.000 Per Tahun

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 25 Maret 2022 | 18:56 WIB
Distribusi Dokter Belum Merata, Kemenkes Ingin Tambah Jumlah Dokter di Indonesia Hingga 5.000 Per Tahun
Ilustrasi dokter. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Distribusi dokter yang terpusat di kota-kota besar dan belum merata menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang terus dibenahi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Menurut Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwo, salah satu cara mengatasinya adalah dengan terus memperbanyak jumlah lulusan Fakultas Kedokteran di Indonesia.

“Saat ini distribusi memang masih ada kekurangan di beberapa tempat, karena jumlah dokter kita, produksinya juga masih kurang, tapi akan kita tingkatkan, bertambah 5.000 lulusan dokter setiap tahunnya,” katanya di Banda Aceh.

Pernyataan itu disampaikan Dante Saksono Harbuwo di sela sela mengisi kuliah umum dalam Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Ke-31 dan Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Ke- 22 di Banda Aceh.

Baca Juga: Benarkah Sperma Baik Untuk Perawatan Kecantikan? Dokter Richard Lee Ulas Habis Faktanya

Ilustrasi dokter.[Unsplash/Online Marketing]
Ilustrasi dokter.[Unsplash/Online Marketing]

Dante menjelaskan Indonesia masih menghadapi masalah pemerataan sumber daya manusia (SDM) kesehatan. Bahkan terdapat 671 puskesmas di Indonesia belum memiliki dokter, dan 5.644 puskesmas juga belum memiliki sembilan jenis tenaga kesehatan secara lengkap.

Salah satunya seperti di Maluku dan Papua, bahwa 50 persen puskesmas di daerah tersebut belum memiliki dokter.

“Saya dengar di Aceh pun ada beberapa yang tidak ada dokternya,” katanya.

Selanjutnya, kata dia, di Indonesia juga terdapat 155 rumah sakit umum daerah (RSUD) di seluruh kabupaten/kota masih belum memiliki tujuh dokter spesialis. Sebab itu, penambahan kuota lulusan dokter tersebut dinilai penting untuk pemerataan kebutuhan dokter seluruh Tanah Air.

“Ini masih menjadi kendala, yang kita harus bertransformasi untuk meningkatkan lulusan dokter, yang tadinya 12.000 per tahun dalam waktu cepat untuk segera ditingkatkan,” katanya.

Baca Juga: Dear Parents, Ini Keuntungan Mengajak Anak ke Dokter Gigi Sejak Dini!

Oleh karena itu, pihaknya telah sepakat dengan Kementerian Keuangan RI untuk melakukan pembiayaan alokasi pendidikan kepada putra-putri daerah yang menjalani pendidikan sebagai dokter melalui dana LPDP, yang kemudian akan kembali bekerja di daerah asalnya.

“Kami juga sudah koordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menambah kuota. Saat ini sudah disetujui untuk ditambah kuota 5.000 per tahun, untuk kuota di universitas di mana tenaga dokter akan dididik,” katanya.

Selain itu, persoalan lain yang sedang ditangani untuk sektor kesehatan Indonesia yakni distribusi SDM kesehatan yang tidak merata. Misalnya seperti puskesmas di Indonesia bagian timur masih kekurangan dokter, sedangkan di beberapa daerah lain sudah kelebihan (over supply).

Kemudian juga terkait rendahnya retensi tenaga kesehatan di beberapa daerah, upaya re-distribusi tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan miliki daerah, hingga masalah kurangnya pelatihan berbasis kompetensi bagi tenaga kesehatan.

“Transformasi SDM kesehatan mendukung sistem kesehatan melalui upaya percepatan dan dan distribusi nakes melalui program perencanaan kebutuhan, peningkatan kuantitas, pemerataan distribusi dan peningkatan kualitas,” kata Dante. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI