Suara.com - Perawatan mulut anak perlu diperhatikan bahkan sebelum gigi pertama mereka muncul. Ketika seorang anak telah memiliki gigi, orangtua perlu menaruh atensi lebih dalam menjaga kebersihannya lewat menyikat gigi menggunakan pasta gigi.
Dokter Spesialis Kedokteran Gigi Anak, drg. Eka Sabaty Shofiyah mengungkap hal itu perlu dilakukan demi menjaga gigi anak tidak mengalami masalah, seperti gigi berlubang di kemudian hari.
Anak yang belum memiliki gigi tentu belum bisa diberikan sikat gigi dan pasta gigi. Namun Eka berpendapat, orangtua sudah bisa membiasakan anak untuk “menyikat gigi” dengan cara memasukkan kain kasa atau silikon ke mulutnya sebagai transisi ke sikat gigi halus.
"Bisa juga dibantu dengan komunikasi verbal, seperti mengatakan ‘nanti kalau sudah tumbuh gigi, Mama bersihkan giginya seperti ini ya,’ kepada anak," kata dia dalam siaran pers peluncuran Produk Oral Care Series dari Momami untuk anak yang Suara.com terima Jumat (25/3/2022).
Baca Juga: Tumbuhan Ini Punya Peran Penting dalam Kehidupan Manusia, dari Pasta Gigi hingga Pakan Ternak
Lalu saat sudah tumbuh gigi, perhatian orangtua perlu dipusatkan pada sikat dan pasta gigi. Sayangnya, masih banyak orangtua yang ragu saat memilih pasta gigi yang aman bagi si kecil.
Terutama dalam pemilihan bahan pasta gigi berfluoride yang sering dipercaya berbahaya bagi si kecil jika tertelan. Padahal, drg. Eka mengungkap jika sebenarnya, pasata gigi berfluoride aman digunakan sejak gigi pertama tumbuh untuk mencegah gigi berlubang.
"Sebetulnya, fluoride itu adalah golden standard. Atau, bahan pilihan yang direkomendasikan sebagai upaya untuk mencegah gigi berlubang. Karena itu, kandungannya ini direkomendasikan lho sebetulnya oleh Kemenkes, oleh WHO, oleh organisasi-organisasi kedokteran gigi di dunia," katanya menjelaskan.
Sehingga, lanjut dia, orangtua tidak perlu menunggu anak bisa berkumur untuk menggunakan pasta gigi berfluoride karena jika digunakan sesuai panduan takaran, jumlahnya terpantau dan aman tertelan.
Lalu, seperti apa panduan takaran pasta gigi berluoride pada anak? Mengutip rekomendasi ADA (American Dental Association), drg. Eka memaparkan bahwa untuk 0-3 tahun: sebesar biji beras (0,1 mg, 2 kali sehari).
Sedangkan 3 tahun ke atas adalah sebesar biji jagung (0,25 mg, 2 kali sehari). Sementara dosis fluoride per harinya, ialah 0,05 mg/kg/hari, dosis optimal anak usia 1 tahun berat 10 kg: 10 x 0,05 mg = 0,5 mg dan jika tertelan pasta gigi sesuai takaran 2x sehari: 2 x 0,1 mg = 0,2 mg.
Pasta gigi dengan hydroxyapatite, lanjut drg. Eka, juga memiliki manfaat memperbaiki permukaan gigi yang mulai melemah, sehingga dapat digunakan sejak awal gigi anak tumbuh sebagai pendamping pasta gigi berfluoride.
Salah satunya seperti rangkaian produk Oral Care Series dari Momami yang terdiri dari pasta gigi Giggly Toothpaste Non-Flouride, Giggly Toothpaste Flouride dan semprotan gigi, Sparkly Tooth Spray yang terbuat dari bahan Natural Xylitol dan Organic Extract yang tidak hanya melindungi, namun juga membantu menjaga kesehatan gusi.
"Produk Oral Care Series dari Momami untuk anak, telah disiapkan dengan berbagai kandungan aman seperti tanpa gula buatan, bebas dari SLS, serta telah dikonsultasikan dengan dokter gigi pada saat proses pengembangan produk," jelas Vice President Momami, Lina Paulina.