Benarkah Semakin Besar Ukuran Payudara Maka Produksi ASI Akan Semakin Banyak?

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 25 Maret 2022 | 06:55 WIB
Benarkah Semakin Besar Ukuran Payudara Maka Produksi ASI Akan Semakin Banyak?
Ilustrasi ibu menyusui. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ibu menyusui yang memiliki ukuran payudara kecil kerap merasa khawatir kalau produksi ASI-nya sedikit, dan takut tidak dapat mencukupi kebutuhan ASI buat bayinya. Sebaliknya, tak sedikit pula yang beranggapan bahwa ibu berpayudara besar pasti produksi ASI-nya akan deras. Benarkah begitu?

Dokter anak sekaligus konselor laktasi yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Citra Amelinda, SpA, IBCLC, MKes, menegaskan bahwa sebenarnya yang terpenting bukanlah banyak atau sedikitnya ASI, melainkan produksi ASI cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi.

Ia juga menegaskan bahwa ukuran payudara ibu tidak menentukan kapasitas ASI. Pasalnya, di dalam payudara terdapat dua jaringan, yakni jaringan lemak dan jaringan kantung ASI. Dan semakin sering ibu menyusui, maka produksi ASI akan semakin lancar, terlepas dari ukuran payudaranya. 

"Susui dulu bayinya, nanti ASI-nya akan tambah banyak, bukan menunggu ASI keluar baru menyusui. Semakin sering disusui, akan semakin banyak (ASI) yang diproduksi," kata dr. Citra saat Webinar PHILIPS Avent bersama SuperMom, Kamis (24/3/2022).

Baca Juga: ASI Susah Keluar Usai Melahirkan, Dokter Minta Ibu Jangan Khawatir: Kapasitas Lambung Bayi Sebesar Kelereng

Menurut dr. Citra, produksi ASI sangat dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu hormon prolactin yang berfungsi untuk memproduksi ASI dan hormon oxytocin yang berfungsi untuk mengeluarkan ASI dengan lancar.

Kedua hormon tersebut, kata dr. Citra, sebenarnya sudah ada sejak kehamilan namun belum bekerja secara optimal. Kemudian saat melahirkan, barulah kedua hormon tersebut mulai bekerja.

"Begitu melahirkan, hormon kehamilan drop dan langsung ditukar oleh hormon menyusui. Tapi, ganti shift hormon ini pelan-pelan. Hari-hari pertama, meskipun belum ada ASI-nya, tetap disusui, karena dengan proses si bayi menjilat puting ibunya akan merangsang sinyal ke otak agar hormon menyusuinya lancar dan ASI dikeluarkan," ujar dr. Citra.

Itu sebabnya, menurut dr. Citra, satu bulan pertama merupakan masa-masa yang sangat penting untuk memastikan produksi ASI lancar. Umumnya, produksi ASI sudah mulai lancar di minggu ketiga.

"Tidak usah memikirkan pumping dulu kalau belum lancar. Artinya, ASI itu layaknya mata air. Kita pastikan mata airnya lancar dulu. Kalau ada kesulitan menyusui atau sakit saat menyusui, segera konsultasi. Itu akan lebih mudah diatasi di satu bulan pertama," tutur dr. Citra.

Baca Juga: ASI Belum Keluar saat Bayi Lahir, Jangan Langsung Kasih Sufor! Dokter Ungkap Langkah yang Perlu Dilakukan

"Kalau sudah lancar, produksi ASI rata-rata antara 750 sampai 900 mililiter per hari. Bulan satu, dua, tiga, itu enggak beda jauh," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI