Ahli Temukan Cara Deteksi Risiko Serangan Jantung dari Suara, Begini Penjelasannya

Kamis, 24 Maret 2022 | 21:35 WIB
Ahli Temukan Cara Deteksi Risiko Serangan Jantung dari Suara, Begini Penjelasannya
Serangan Jantung (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selama masa tindak lanjut dua tahun, 58,3 persen peserta dengan suara tinggi dirawat di rumah sakit karena nyeri dada atau keadaan darurat lainnya seperti serangan jantung.

Sebaliknya, hanya 30,6 persen peserta dengan suara rendah yang kembali ke rumah sakit. Berdasarkan data ini, peneliti memperkirakan bahwa peserta dengan suara bernada tinggi 2,6 kali lebih mungkin menderita masalah utama yang terkait dengan penyakit arteri koroner.

Penulis utama studi tersebut, Dokter Jaskanwal Sara, dari Mayo Clinic di Amerika Serikat, mengatakan telemedicine bersifat non-invasif, hemat biaya, efisien dan menjadi semakin penting selama pandemi.

"Kami tidak menyarankan bahwa teknologi analisis suara ini menggantikan diagnosis dokter. Tapi, kami berpikir ini bisa menjadi alat bantu untuk deteksi serangan jantung lebih dini," kata Dokter Jaskanwal Sara dikutip dari Express.

Melalui teknologi ini, tim peneliti bisa mengidentifikasi enam fitur yang terkait dengan penyakit arteri koroner, yang digabungkan menjadi satu skor untuk dinyatakan sebagai angka antara minus satu dan satu.

“Kami sendiri tidak dapat mendengar ciri-ciri khusus ini. Teknologi ini menggunakan pembelajaran mesin untuk mengukur sesuatu yang tidak mudah diukur dengan menggunakan otak manusia dan telinga manusia," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI