Suara.com - Tuberkulosis (TBC) merupakan masalah medis yang bissa disembuhkan jika pasien minum obat untuk jangka waktu yang tepat tanpa gangguan. Tapi, kondisi ini juga bisa menyebabkan kematian bila Anda tidak minum obat dengan tepat.
Dr. Somashekar N, Direktur Institut Tuberkulosis Nasional mengatakan pasien harus minum obat TBC secara ketat minimal 6 bulan agar sembuh total. Tapi, masa pengobatan ini juga bisa lebih lama berdasarkan jenis TBC.
"Karena bakteri Mycobacterium Tuberculosis berkembang dengan lambat, membelah sangat lambat dan membutuhkan waktu lama untuk berkembang dari infeksi biasa menjadi penyakit TB. Oleh karena itu dibutuhkan terapi yang lebih lama," kata Dr Somashekar dikutip dari Times of India.
![Ilustrasi virus tuberkulosis,TBC [iLexx/Envato]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/10/12/31627-virus-tbc.jpg)
Sekitar 10 hingga 12 persen pasien yang sembuh dapat tertular TB lagi, yang disebut sebagai TB kambuhan dan paling sering terjadi pada perokok, pecandu alkohol dan orang dengan diabetes tak terkontrol.
"Kurang gizi adalah alami lain. Karena itulah, tindak lanjut pasca pengobatan selesai di mana pasien harus kontrol tiap 6 bulan sangat penting selama 2 tahun, meskipun tanpa gejala," katanya.
Jika gejala TB terlihat selama periode ini, pasien harus segera memeriksakan diri ke dokter.
Terkait korelasi antara tuberkulosis dan Covid-19, Kepala Dinas Kesehatan NTI, Dr Ravichandra C. mengatakan, sejauh ini belum ada bukti hubungan langsung antara keduanya.
"Di mana ada lebih banyak kasus virus corona, lebih banyak kasus TB ekkstra paru yang dilaporkan," tambahnya.
Baca Juga: Cegah Keadaan Fatal, Diskes Lampung Percepat Vaksinasi COVID-19 bagi Lansia