Menkes Budi Ungkap Alasan Indonesia Lolos dari Lonjakan Kasus Covid-19 Varian BA.2

Kamis, 24 Maret 2022 | 12:04 WIB
Menkes Budi Ungkap Alasan Indonesia Lolos dari Lonjakan Kasus Covid-19 Varian BA.2
Tangkapan layar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (26/7/2021). (ANTARA/Devi Nindy)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa Indonesia bisa terhindar dari lonjakan kasus positif Covid-19 subvarian omicron BA.2, salah satunya berkat tingkat vaksinasi yang tinggi. 

Kondisi tersebut, klaim Menkes Budi, berbeda dengan sejumlah negara lain di Asia dan Eropa yang kembali alami peningkatan infeksi akibat omicron siluman tersebut.

"Karena vaksinasi kita mulainya lebih lambat dibanding Singapura, Korea Selatan, dan Jepang. Sehingga level antibodi Indonesia masih tinggi," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Rabu (23/3/2022).

Budi menyampaikan bahwa dirinya mendapatkan informasi terkait kenaikan kasus di beberapa negara Eropa, Hongkong, dan China akibat paparan BA.2 yang lebih menular daripada omicron asli.

Baca Juga: Nilai Ekspor Kopi, Teh dan Rempah-rempah Sumut Mulai Meningkat

Diakui Budi bahwa varian omicron juga telah dominan di Indonesia. Hanya saja, dominasi varian tersebut tidak sampai menimbulkan lonjakan kasus saat ini. 

Selain karena tingkat antibodi masyarakat Indonesia rata-rata masih tinggi dari vaksinasi, tapi juga faktor dari lonjakan kasus akibat gelombang delta pada 2020 lalu yang menciptakan antibodi alami.

"Sehingga banyak yang punya antibodi dari infeksi bukan vaksinasi. Hasil penelitian menunjukan yang sudah pernah Covid lalu divaksin, daya tahan tubuh sangat kuat dan bertahan lama."

"Kombinasi itu yang terjadi di India dan Indonesia. Jadi pas omicron datang sudah dubble imunitasnya, ilmiahnya super imuniti," jelas Budi.

Status superimuniti itu yang menjadi salah satu faktor pelonggaran aturan terkait Covid-19 dilakukan. Termasuk juga berkaitan dengan pelaksanaan Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri. 

Baca Juga: Covid-19 Terus Menurun, RSDC Wisma Atlet Akan Gunakan Satu Tower Saja Rawat Pasien Corona

Target pemerintah, hari raya umat muslim itu bisa dilakukan secara normal tahun ini.

"Presiden concern kita bisa melaksanakan Ramadhan dan Idulfitri lebih baik setelah dua tahun, agar merayakan Idulfitri secara normal," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI