Mengenal Dua Jenis Kanker Hati, Apakah Tingkat Keganasannya Berbeda?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 22 Maret 2022 | 21:56 WIB
Mengenal Dua Jenis Kanker Hati, Apakah Tingkat Keganasannya Berbeda?
Ilustrasi hati manusia, kanker hati. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kanker hati alias kanker liver merupakan penyakit kronis yang memiliki risiko kematian tinggi. Tahukah Anda bahwa ada dua jenis kanker hati?

Pada dasarnya kanker hati dibagi menjadi dua macam yaitu kanker hati primer dan kanker hati metastasis.

Kanker hati disebabkan oleh berbagai faktor, bukan hanya konsumsi alkohol yang berlebih namun bisa jadi akibat akumulasi penumpukan lemak di hati yang berhubungan erat dengan obesitas dan diabetes.

Kanker hati primer merupakan kanker yang terjadi dari sel-sel hati yang normal berubah menjadi sel-sel abnormal sementara kanker hati metastatis yaitu kanker hati yang berasal dari penyebaran kanker dari organ lain seperti usus besar, paru-paru atau payudara. Kanker hati primer yang terbanyak adalah hepatocellular carcinoma (HCC).

Baca Juga: 4 Pelajaran Hidup yang Bisa Dipetik dari Lagu 'Hati-Hati di Jalan' Tulus

Ilustrasi penyakit hati / penyakit liver. (shutterstock)
Ilustrasi penyakit hati / penyakit liver. (shutterstock)

Data Global Cancer Observatory (Globocan) 2020 mencatat kanker hati merupakan salah satu dari empat penyebab kematian akibat kanker paling banyak di Indonesia.

Mayoritas penderita kanker hati primer di dunia memiliki penyakit hati kronis seperti sirosis hati yaitu terbentuknya jaringan parut di hati akibat penyakit kronis.

Dokter Hendra Nurjadin, SpPD, KGEH – Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi-Hepatologi, Mayapada Hospital Tangerang menjelaskan bahwa sirosis hati tidak hanya disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebih, pada banyak kasus yang ditemukan sirosis disebabkan oleh penyakit hati yang tidak berhubungan dengan alkohol atau disebut Nonalcoholic Steatohepatitis (NASH) yaitu terjadinya penumpukan lemak di hati, yang berhubungan dengan obesitas, sindrom metabolik dan diabetes.

"Infeksi hepatitis B dan C yang banyak terjadi di Indonesia juga merupakan penyebab banyaknya sirosis hati yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kasus kanker hati, dimana sebenarnya hepatitis B ini dapat dicegah dengan vaksinasi dan hepatitis C dapat dengan mudah diobati, cukup hanya 3 bulan saja dengan obat-obatan anti virus yg baru," kata dr. Hendra.

Seperti kasus kanker yang lainnya, terdiagnosis sejak dini adalah kunci utama penanganan kanker hati.

Baca Juga: Banyak Diidap Usia Muda, Ini Penyebab Asam Lambung Serta Gejalanya

Pilihan terapi kanker hati bergantung pada stadium kanker hati. Semakin kecil ukuran tumor dan semakin rendah stadium kanker, serta fungsi hati dan kondisi kesehatan yang baik, maka kanker hati dapat dioperasi.

Di Indonesia, banyak pasien datang terlambat berobat kanker hati, karena selain tidak melakukan medical check-up secara berkala, pasien juga sering datang terlambat karena menduga hanya mengeluh sakit maag dan mengobatinya dengan hanya menjalani pengobatan maag.

"Setelah penyakit menjadi berat dan keluhan menjadi semakin nyata seperti nyeri pada perut, perut membesar, mudah memar dan perdarahan, kulit dan mata menguning, serta penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya, barulah pasien datang, padahal pasien datang dalam kondisi sudah stadium lanjut," kata Prof. Dr. Abdul Aziz Rani, Sp.PD-KGEH – Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi-Hepatologi, Mayapada Hospital Jakarta Selatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI